Page 36 - Filsafat Islam Khansa.indd
P. 36
dahulu ada–dalam pikiran—kemudian keluar untuk membentuk dan menyatu
dengan kata atau bahasa. 4
Perbedaan kedua paham penalaran di atas dapat digambarkan secara jelas
dalam konsep berikut. Dalam prinsip bayani Arab, tata kerja intelektual dimulai
dari: (1) kata-kata atau penyebutan yang merupakan lambang sesuatu; (2) adanya
makna yang menjelaskan maksud kata dan lambang-lambang penyebutan;
(3) adanya perilaku yang didasarkan atas kata dan lambang yang disebutkan.
Tegasnya, dalam prinsip pemikiran bayani Arab, perilaku yang tampak adalah
perwujudan dari makna yang ada dalam pikiran, dan makna dalam pikiran
tidak lain adalah perwujudan atau penjelasan dari kata-kata atau kalimat yang
ditentukan. Sebaliknya, tata kerja nalar burhani atau filsafat didasarkan atas
prinsip logis yang ada dalam pikiran. Prinsip kerjanya adalah (1) adanya prinsip-
prinsip logika dalam pikiran, (2) adanya kata atau bahasa yang mengambarkan
prinsip logis dalam pikiran, dan (3) adanya perilaku yang menunjukkan atas kata
atau bahasa yang ditentukan. Tegasnya, dalam prinsip pemikiran burhani fi lsafat,
perilaku adalah perwujudan tegas atas kata atau bahasa yang disampaikan, dan
kata atau bahasa adalah gambaran atas nalar atau prinsip logis yang ada dalam
pikiran. 5
Berdasarkan atas perbedaan tata kerja penalaran antara pola pikir burhani
filsafat dengan bayani Arab yang digunakan dalam ilmu-ilmu keagamaan seperti
di atas, maka ketegangan atau bahkan pertentangan di antara keduanya menjadi
sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Berkembangnya sistem berpikir logis
burhani yang tersusun atas tasawur dan tashdiq, menjadi persoalan tersendiri
bagi para sarjana Muslim periode awal yang masih dihadapkan pada persoalan
kata dan makna secara anomali. 6
B. Pasang Surut Pemikiran Filsafat
Kegiatan-kegiatan ilmiah dalam masyarakat Islam, menurut George N Atiyeh
7
(1923–2008 M), sejak pada mulanya menempuh dua jalan yang berbeda.
Pertama, jalan salaf yang dianut oleh kebanyakan kaum Muslim. Jalan ini
4 Al-Jabiri, Takwin al-Aql... hlm. 29–30; Al-Jabiri, Bunyah al-Aql al-Arabi (Markaz al-Tsaqafi al-Arabi, 1991), hlm.
418; Cuplikan tentang perdebatan ini, Oliver Leaman, Pengantar Filsafat Islam, Terj. Amin Abdullah (Jakarta:
Rajawali, 1988), hlm. 12–13.
5 Al-Jabiri, Bunyah al-Aql... hlm. 421.
6 Tasawur diartikan sebagai pembentukan konsep, tashdîq sebagai proses pembuktian terhadap kebenaran konsep.
,
7 George N. Atiyeh Al-Kindi Tokoh Filosof Muslim, Terj. Kasidjo (Bandung: Pustaka, 1983), hlm. 3.
37
37
pustaka-indo.blogspot.com