Page 30 - E-Modul NAPZA untuk GURU
P. 30
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem
saraf pusat dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.
Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan NAPZA bukan untuk tujuan
pengobatan, yang menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis serta
menimbulkan ketergantungan tanpa resep dan tanpa pengawasan dokter
(Ariwibowo, 2011).
Penyalahgunaan NAPZA harus menjadi perhatian seluruh masyarakat karena meskipun
informasi mengenai dampak negatif penyalahgunaan NAPZA sudah menyebar, kasus
penyalahgunaan masih marak terjadi (Heriani, 2014).
Parahnya, pelaku penyalahgunaan NAPZA saat ini sudah menyentuh seluruh
lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, kalangan profesional, akademisi,
birokrat (legislatif maupun eksekutif), bahkan aparat penegak hukum. Faktor-faktor
pendorong seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh pergaulan teman/lingkungan yang menjadikan penyalahgunaan NAPZA
sebagai trend di kalangannya sehingga ingin membuktikan kesetiakawanan.
2. Rasa keingintahuan yang besar untuk mencoba karena penasaran.
3. Dianggap cara yang tepat mengatasi rasa kecewa, ingin bersenang-senang, atau lari
dari permasalahan hidup.
4. Lemahnya ikatan sosial antara orang tua dengan anaknya sehingga sebagian besar
orang tua tidak mengetahui anaknya berperilaku menyimpang.
5. Situasi moneter negara yang tidak menentu menyebabkan banyak orang mengambil
jalan pintas dengan menjalankan bisnis perdagangan gelap NAPZA.
6. Tipu daya teman, sahabat, atau pacar yang mengajak mengonsumsi NAPZA dalam
bentuk vitamin, pil pintar, pil sehat, atau food supplement.
7. Mudahnya akses terhadap NAPZA akibat jaringan luas dan globalisasi.
Penyalahgunaan NAPZA termasuk dalam perilaku menyimpang yang
menyebabkan banyak kerugian, baik kerugian materi maupun non-materi di
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, serta dunia. Kasus tersebut berakibat
buruk terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang menjadi salah satu
modal pembangunan nasional. Heriani (2014) menguraikan tahapan terjadinya
penyalahgunaan NAPZA hingga menimbulkan ketergantungan dibagi menjadi lima
tahapan. Kelima tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap pengenalan awal
Tahap ini merupakan tahap seseorang mengonsumsi NAPZA pertama kali secara
sengaja karena alasan medis atau secara tidak sengaja karena ketidaktahuannya.
Perasaan pengguna pada umumnya biasa saja, belum merasakan “reaksi enak”
24