Page 32 - E-Modul NAPZA untuk GURU
P. 32

c)  Terjadi  gangguan  fisik  yang  diakibatkan  langsung  dari  efek  samping
                     penyalahgunaan  psikotropika  seperti  kerusakan  organ-oran  vital  (ginjal,  liver,

                     jantung, kulit, dll).
                  d) Terjadi gangguan psikologis seperti emosi tidak terkendali, rasa cemas berlebihan,
                     sulit konsentrasi, dan menjadi pemalas.


                             Simak video di bawah ini untuk menambah pengetahuanmu tentang
                        dampak NAPZA terhadap individu “Mantan Pecandu Narkoba yang Kehilangan
                         Penglihatan” https://www.youtube.com/watch?v=mcPGuvwvi_E&t=38s

               2.  Dampak  terhadap  keluarga:  mencemarkan  nama  baik  dan  membuat  keluarga
                  tertekan  akibat  anggota  keluarganya  menjadi  target  operasi  polisi  dan  menjadi
                  musuh masyarakat, pengeluaran keluarga meningkat karena biaya pengobatan dan

                  rehabilitasi, masalah ekonomi dalam keluarga dapat memunculkan kekerasan dalam
                  rumah tangga.
               3.  Dampak  terhadap  masyarakat/lingkungan  sosial:  merebaknya  kejahatan  (misalnya
                  perampokan  dan  pencurian)  karena  pengguna  dapat  melakukan  apa  saja  untuk

                  mendapatkan uang demi memenuhi ketergantungan psikotropika, terciptanya pasar
                  gelap  antara  pengedar  dan  bandar,  pemanfaatan  anak-anak  dan  remaja  sebagai
                  perantara.

               4. Dampak terhadap negara: kualitas SDM merosot, kriminalitas meningkat, kerawanan
                  di berbagai bidang (ekonomi, politik, sosial-budaya).

               C. PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


                     Penanggulangan  penyalahgunaan  NAPZA  menurut  Ariwibowo  (2011)  dibagi
                 menjadi dua, yakni (1) jalur penal (hukum pidana) yang lebih menitikberatkan pada
                 sifat represif dan kuratif; dan (2) jalur non-penal (non-hukum pidana) preventif dan

                 pre-empatif,  yaitu  menangani  faktor-faktor  terjadinya  kejahatan  yang  berpusat
                 pada  kondisi  sosial.  Partodiharjo  (2012)  mengungkapkan  hal  yang  hampir  sama
                 bahwa  terdapat  lima  bentuk  penanggulangan  penyalahgunaan  NAPZA,  yakni

                 promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan represif (Partodiharjo, 2012).

               1.  Promotif (pembinaan)
                  Promotif merupakan tindakan meningkatkan peranan atau kegiatan suatu kelompok

                  agar secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah terpikir untuk memperoleh
                  kebahagiaan  semu  melalui  NAPZA.  Bentuk  programnya  meliputi  pelatihan,  dialog
                  interaktif,  dll.  Pelaku  program  promotif  paling  tepat  adalah  lembaga-lembaga
                  kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.




                                                           26
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37