Page 34 - BUKU AJAR
P. 34
unsur hara maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis tanaman tersebut. Hal ini disebabkan kerena setiap unsur memiliki
fungsi tersendiri dalam proses metabolisme tanaman, maka apabila salah satu
fungsi tidak terpenuhi maka semua proses metabolisme tanaman akan terganggu.
(Wahono, 2011)
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan
tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat
terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala
kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang
terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara
dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsur hara yang bersangkutan.
Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat
digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan
merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan pemupukan agar
tanaman dapat tumbuh normal kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat
menyebabkan gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum
dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala
pada tajuk ini lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak
selalu sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat
keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman
dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan,
sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama,
yakni: (1) fungsi dari unsur hara tersebut dan (2) kemudahan unsur hara tersebut
untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara
untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia
dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat
masuk ke dalam pembuluh floem. (Benyamin. 2004)
29