Page 73 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 73

“Pak.. Is,” Firman berbisik.

                    Firman tahu, ini pasti sudah direncanakan Pak Is. Tentu
            pria tua bangka itu sedang tertawa di dalam, karena sebentar

            lagi Firman akan dihajar dan terkapar di tempat ini. Lagian siapa
            yang akan menolongnya, ia hanya seorang diri. Sebentar lagi ia
            pasti mati. Pikiran Firman terus berkecamuk.

                    “Serahkan berkas itu pada kami,” titah salah satu diantara

            mereka yang paling besar badannya.

                    Firman menggeleng sambil melindungi tasnya agar tak
            direbut.


                    “Jangan buat kami marah. Kamu mau rumah sakit
            atau kuburan, hah?! Cepat!” pria yang lainnya ikut bersuara. Ia
            menekan Firman.

                    Firman semakin takut.  Tapi ia berusaha tetap pada

            pendiriannya. Ia tidak akan menyerahkan berkas pada preman-
            preman kampung itu. Nyawa Firman sudah diujung tombak.
            Biarlah  ia  mati,  tapi  ia sudah  berusaha  mempertahankan  apa
            yang telah menjadi miliknya. Mungkin ia bisa mati syahid saat
            ini. Pikiran Firman semakin kacau saja.


                    “Dor!”

                    Satu  tembakan  yang  cukup  keras  melesat  di  udara
            membuat seisi ruangan itu gempar. Mereka yang tadinya sangar

            tiba-tiba gemetar.



                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  61
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78