Page 20 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 20

“Pak  Indarto  menelpoku  tadi  sore,”  ujarku  menyebut
          sebuah nama yang Bram kenal sebagai penanggung jawab

          pekerjaan pada Dinas Kabupaten Negeri Daulat.

                 “Dia menawarkan kita masing-masing lima puluh juta,
          Bram. Dia minta nilai temuan kita dikurangi,” lanjutku.

                 Bram terperangah dengan apa yang baru saja aku
          ucapkan.


                 “Kamu mau, Bram?”

                 “Ada apa denganmu, Tom. Ini bukan Tom yang kukenal
          sejak pertama kali kita bertemu di Diklat Pemeriksa dulu.”

                 “Sejak kapan Pak Indarto menelponmu?” tanya Bram.


                 “Sebelum  kita berangkat ke sana.  Dia meminta kita
          mengalihkan sampel pemeriksaan ke pekerjaan yang lain.
          Namun aku mengabaikannya.”


                 “Lantas sekarang? Kamu mau menerima tawarannya?”

                 “Andai kamu tahu bagaimana posisiku sekarang, Bram.
          Aku tidak tahu harus bagaimana lagi,” ujarku sambil menarik-
          narik rambutku dengan kedua tanganku.

                 “Aku mengerti, Tom. Tapi bukan begini caranya. Pasti ada

          cara lain untuk menyelesaikan masalahmu. Tapi bukan ini, Tom,”
          nada bicara Bram mulai meninggi.





          8     Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25