Page 22 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 22
ke Pak Tom. Kali ini seratus pak. Mohon dibantu ya Pak Tom.”
Aku menarik nafas panjang saat membaca pesan tersebut. Pak
Indarto tanpa lelah terus membujukku.
“Ting.” Kembali sebuah pesan WhatsApp masuk.
“Sisakan sedikit rasa integritas di dalam hatimu.”
Aku langsung mengarahkan pandanganku kepada
Bram. Bram membalasnya dengan sebuah senyuman sambil
meletakkan tangannya di pelipis membentuk sikap hormat.
Aku kembali menarik nafas panjang. Kali ini lebih panjang.
Lalu menghelanya dengan lembut. Aku mulai berpikir tenang.
Aku tidak akan pernah mengkhianati orang tuaku. Terlebih
mengkhianati sumpah janjiku kepada negaraku. Kepada rakyat
negeriku. Aku pemeriksa BPK RI. Berbakti atas sumpah setia pada
bangsa dan negara. Kepada rakyat Indonesia.
“Bismillahirahmanirrahiim.” Aku kemudian menuliskan
temuan pemeriksaanku dengan lebih tenang. Seluruh kondisi
hasil pemeriksaan fisik yang kulakukan bersama Bram kutuangkan
di dalam temuan pemeriksaan. Tidak ada yang dilebih-lebihkan.
Apalagi dikurang-kurangkan. Semua sesuai dengan fakta di
lapangan. Lima ratus juta adalah jumlah kelebihan pembayaran
yang harus dikembalikan kepada negara karena pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kontrak dan ketentuan. Semua tertulis jelas
di dalam temuan pemeriksaan.
10 Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”