Page 35 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 35

pertimbangan, istri dan anaknya tetap tinggal di Kendal. Ibunya
            waktu itu berkata, “Ekky, kamu ingat kisah Nabi Ibrahim kan.

            Beliau mengajak istrinya, Hajar, dan anaknya, Ismail, ke padang
            gurun yang tandus. Dan beliau meninggalkan istri dan anaknya
            di sana. Itu semata-mata atas perintah Allah. Nabi Ibrahim dan
            keluarganya  sangat  bertawakal kepada  Allah.  Dan  nyatalah
            bahwa Allah tidak meninggalkan hamba-Nya. Karena kehadiran

            Siti Hajar dan Ismail di padang gurun itulah maka tanah tersebut
            menjadi negeri yang makmur sampai sekarang, yang di sana
            terdapat Ka’bah Baitullah. Jadi,kamu tidak usah ragu. Insya Allah

            ada hikmah di balik mutasimu ini. Lagipula, kamu pasti tidak
            akan selamanya di Palu. Ibu yakin.”

                    Pompaan semangat dan motivasi dari ibu membuat
            Ekky memantapkan hati untuk berangkat ke Provinsi Sulawesi

            Tengah. Tanpa terasa tiga tahun sudah Ekky berkantor di Palu.
            Selama tiga tahun itu, ibu memang menderita sakit. Namun
            kondisi  terakhir  ini  benar-benar  mengkhawatirkan.  Sehingga
            dia memaksakan diri untuk pulang, meski sedang dalam masa
            penugasan. Dia sedang memimpin tugas Pemeriksaan atas

            Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una. Waktu
            itu, begitu mendengar kabar bahwa kondisi ibu memburuk, dia
            langsung mencari informasi mengenai transportasi yang bisa

            digunakan untuk pulang secepatnya ke Kendal. Akhirnya, dia
            putuskan untuk menggunakan pesawat terbang dari Poso ke
            Makassar. Selanjutnya dari Makassar menggunakan pesawat ke
            Surabaya. Lalu pesawat dari Surabaya ke Semarang. Di Semarang,



                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  23
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40