Page 98 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 98
Bagi Raina, di saat seperti ini Arya memang orang yang
sangat tepat untuk diajak diskusi terkait masalah temuan
pemeriksaan dan rekomendasi yang diperlukan.
“Udah malam Mas, aku balik dulu deh.” Kata Raina akhirnya.
Raina merapikan mejanya. Pak Asep setia menungguinya
duduk di sudut ruangan.
“Pak Asep, Raina pulang duluan ya, maaf ya Pak sampe
malem.”
“Nggak apa-apa Mbak.” Jawab Pak Asep.
Pak Asep berjalan ke meja Raina, hendak merapikannya.
Dia menghela napas menatap gelas kopi di atas meja itu.
Secangkir kopi hitam itu masih utuh. Pak Asep memandang ke
arah jendela dan bergegas merapikan cangkir-cangkir itu. Besok
dia sudah harus memulai aktivitasnya jauh sebelum orang-orang
datang ke kantor. Saat para pegawai lain datang semua meja dan
tempat kerja sudah harus rapi, jadi mereka bisa nyaman bekerja
menyelamatkan uang negara.
Itu hal yang selalu ada dalam benak Pak Asep. Sudah sekian
puluh tahun dia mengabdi sebagai pramusaji di Badan Pemeriksa
Keuangan.
***
86 Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”