Page 27 - Ebook Rayhan Jamilah
P. 27
+
akan menghasilkan ion hidrogen (H ) dan basa merupakan suatu senyawa yang jika
–
dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH . Menurut Johannes N. Bronsted-
Lowry, asam merupakan spesi donator (pemberi) proton dan basa merupakan spesi
akseptor (penerima) proton. Menurut G.N. Lewis, basa merupakan suatu senyawa
yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain (donor pasangan
elektron), sedangkan asam merupakan senyawa yang dapat menerima pasangan
elektron (akseptor pasangan elektron).
+
–
Adanya ion H atau OH yang dihasilkan oleh suatu asam atau basa akan
mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan air.
+
–
H O(l) H (aq) + OH (aq)
2
–
Sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi ion H + dan OH dalam larutan
tersebut.
Asam kuat merupakan asam yang dapat terionisasi sempurna atau mendekati
sempurna dalam larutannya, dan asam lemah merupakan asam yang dalam
larutannya terionisasi sebagian.
Harga K menggambarkan kekuatan asam. Semakin besar harga K berarti
a
a
+
semakin banyak ion H yang dihasilkan, atau semakin kuat asam tersebut. Selain
harga K , besaran lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan kekuatan asam
a
adalah derajat ionisasi ( ).
Basa kuat merupakan basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna
sedangkan basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi ionisasi
basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. K dan dapat digunakan sebagai
b
ukuran kekuatan basa, sama seperti halnya dalam asam lemah. Semakin besar harga
K semakin kuat basanya dan semakin besar derajat ionisasinya.
b
+
Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H dalam
suatu larutan. Besaran pH digunakan untuk menunjukkan tingkat keaasaman dan
kebasaan suatu larutan.
Pada larutan yang bersifat asam, harga pH < 7
Pada larutan yang bersifat netral, harga pH = 7
Pada larutan yang bersifat basa, harga pH > 7
Harga pH suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH-meter atau suatu
indikator.
23