Page 215 - Mereka yang dikalahkan Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 215

Bab V
                                  KATA PENUTUP:
                           PERAMPASAN ITU NYATA








                 ebagai penutup ulasan panjang dalam kajian ini, ada beberapa
              Spoin yang perlu kembali penulis hadirkan sebagai bagian dari
              refleksi perjalanan panjang  narasi resistensi petani  Pulau Padang.

              Large-scale  land  acquisitions  yang  terjadi  di  berbagai wilayah
              Indonesia sejak akhir tahun 1970an menyasar pada wilayah-wilayah
              yang  terbukti  memiliki  kerentanan  sosial  ekonomi  cukup  tinggi.
              Pembangunan perkebunan  sawit, perkebunan  kayu  (HTI), dan
              tanaman  pangan membutuhkan luasan lahan  yang  besar,  karena
              kepentingan terkait tersebut adalah pasar global.  Kalimantan dan
              Sumatera menjadi contoh yang sempurna di dalam praktik akusisi

              lahan dan eksploitasi wilayah hutannya.
                  Indonesia salah satu negara tropis dengan luasan hutannya cukup
              besar yang masuk pada resiko menjadi lumbung dan incaran investor
              dari korporasi-korporasi internasional. Terbukti, hampir sebagian besar
              lahan sawit dan  HTI dikuasai oleh asing yang  berkolaborasi dengan
              korporasi lokal. Kebijakan negara  yang meliberalisasikan kekayaan
              sumber  daya  alam menjadi kunci kemunculan berbagai  persoalan.

              Hutan-hutan alam  yang  luas  menjadi  sasaran  utama eksploitasi,
              sehingga laju deforestasi Indonesia masuk yang tercepat di dunia. Di luar
              deforestasi, hutan yang tersisa pun mengalami degradasi yang masif,
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220