Page 41 - Akutansi Perbankan Syariah Kelas XI (Edit)_Neat
P. 41
Akuntansi Perbankan Syariah XI PS
BAB VII
AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH
A. Definisi Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah disebut juga muqaradhah berarti berpergian untuk rusan
dagang. Secara mu’amalah berarti pemilik dana (shahibul mal) menyerahkan
modalnya kepada pekerja/pedagang (mudharib) untuk
diperdagangkan/diusahakan, sedangkan keuntungan dagang itu dibagi menurut
kesepakatan bersama. Secara teknis perbankan akad mudharabah adalah akad
kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul mal) dengan nasabah selaku
mudharib yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola suatu
usaha yang produktif dan halal. Hasil penggunaan dana tersebut dibagi bersama
berdasarka nisbah yang disepakati. Mudharabah terdiri dari dua jenis, yaitu
mudharabh muthlaqah (investasi tidak terikat) dan mudharabah muqayyadah
(investasi terikat).
B. Rukun Mudharabah
a. Ijab dan Qabul
b. Adanya dua pihak (shahibul mal dan mudharib)
c. Adanya modal
d. Adanya usaha
e. Adanya keuntungan
C. Ketentuan Penyaluran Dana Mudharabah (Fatwa DSN No. 07/DSN-
MUI/IV/2000)
a. Penyaluran dana mudharabah adalah penyaluran dana yang disalurkan oleh
LKS
kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.
b. Dalam penyaluran dana ini LKS sebagai shahibul mal (pemilik dana)
membiayai
100% kebutuhan suatu proyek usaha, sedangkan pengusaha (nasabah)
nertimdak
sebagi mudharib/pengelola usaha.
c. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana dan pembagian
keuntungan
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (LKS dengan
pengusaha).
d. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati
bersama
dan sesuai dengan syariah, dan LKS tidak ikut serta dalam managemen
perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan
dan
pengawasan.
e. Jumlah dana dan penyaluran dana harus dinyatakan dengan jelas dalam
bentuk
tunai dan bukan piutang.
f. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari
mudharabah
kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lupa
atau
menyalahi perjanjian.
39