Page 157 - BUKU TEORI PRAKTEK PENDIDIKAN REKREASI_DRAFT 3_Neat
P. 157
3. Tes Keterampilan Teknis: Untuk high activity, evaluasi
keterampilan teknis dapat dilakukan dengan cara simulasi
atau tes praktis. Misalnya, sebelum melakukan arung jeram,
peserta dapat diuji terlebih dahulu kemampuan mendayung
dan memahami instruksi keselamatan.
4. Kuesioner dan Survei: Survei atau kuesioner dapat
digunakan untuk mengevaluasi kepuasan peserta terhadap
program, fasilitas yang disediakan, serta keterampilan
instruktur. Ini berguna untuk memperoleh umpan balik yang
sistematis dan dapat diukur.
5. Diskusi Kelompok: Setelah kegiatan, diadakan diskusi
kelompok untuk membahas tantangan yang dihadapi, solusi
yang ditemukan, serta apa yang dapat diperbaiki dalam
program. Diskusi ini juga bisa menjadi media untuk evaluasi
kinerja tim dalam kegiatan kelompok.
6. Tes Fisik dan Mental: Tes fisik dapat dilakukan sebelum dan
sesudah kegiatan untuk mengukur perubahan dalam
kemampuan fisik peserta, terutama dalam high activity. Tes
mental bisa melibatkan skala stres atau resiliensi yang diukur
melalui survei psikologis sederhana.
7. Evaluasi Berkelanjutan:
Evaluasi program olahraga petualangan tidak hanya dilakukan
sekali, tetapi sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan.
Evaluasi yang kontinu dapat membantu dalam:
Mengidentifikasi peningkatan dari setiap peserta,
terutama dalam keterampilan teknis dan mental.
156