Page 34 - BUKU DIGITAL WADDAH xxxx
P. 34
Pada umumnya terdapat 5 kelompok utama dari proses fermentasi komersial
1. Produksi sel mikroba (biomassa)
2. Produksi enzim mikroba
3. Produksi metabolit mikroba
4. Produksi rekombinan
5. Produksi komponen dari hasil proses transformasi
a. Sel mikroba (Biomassa)
Produksi komersial dari biomassa mikroba dibagi menjadi dua proses utama yaitu: (1)
Produksi ragi yang dipakai dalam industri roti dan (2) Produksi sel mikroba (protein sel
tunggal/PST) yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan manusia atau pakan ternak. Ragi
roti merupakan biomassa mikroba yang sudah diproduksi dalam skala besar sejak awal tahun
1900 yaitu sebagai bahan pangan utama di Jerman selama Perang Dunia I. Mulai tahun
1960an, produksi sumber protein dari biomassa mikroba terus dieksplorasi menjadi berbagai
macam variasi makanan. Pertumbuhan yang cepat dan kandungan protein yang tinggi serta
kemampuannya dalam memanfaatkan bahan yang murah sebagai sumber nutrisi menjadikan
mikroba sebagai kandidat utama sumber protein manusia maupun sebagai sumber protein
pada pakan ternak (suplemen). Bahkan saat ini dengan menggunakan Teknologi Rekombinan
DNA, produksi skala besar protein sel tunggal dengan mudah dapat dilakukan. Beberapa.
aplikasi protein sel tunggal adalah dapat dimanfaatkan sebagai pakan yaitu pakan ikan, ayam,
sapi dan hewan ternak yang lain Sedangkan di bidang pangan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan aditif yaitu sebagai pembawa aroma (aroma carrier). pembawa protein (protem
carrier), emulsifier, serta dapat meningkatkan nilai nutrisi produk-produk bakery, sup, resep
diet dan makanan siap sa Di bidang industri. PST digunakan dalam proses pembuatan kertas,
proses pembuatan kulit dan sebaga mobilizer
b. Enzim
Enzim telah diproduksi komersial dari tanaman, hewan dan mikroba. Bagaimana pun
enzim dari mikroba memiliki keuntungan signifikan bila diproduksi dalam kuantitas besar
melalui teknologi fermentasi. Selain itu, produktivitas fermentasi lebih mudah ditingkatkan
apabila menggunakan sistem fermentasi mikroba dibandingkan dengan menggunakan
tanaman atau hewan. Apalagi dengan adanya teknologi rekombinan DNA memudahkan
enzim yang disintesis oleh hewan dapat disintesis oleh mikroorganisme.
c. Metabolit Mikroba
Pertumbuhan kultur mikroba bisa dibagi menjadi beberapa tahap. Setelah kultur mikroba
diinokulasikan pada media tumbuh yang mengandung nutrisi, pertumbuhan mikroba masih
sangat sedikit, tahap ini dikenal sebagai fase adaptasi (lag phase) Selanjutnya, tahap
berikutnya adalah periode saat tingkat pertumbuhan sel meningkat secara konstan dan
mencapai pertumbuhan maksimum dan periode ini dikenal sebagai fase log atau fase
eksponensial (log phase). Tahap berikutnya adalah, pertumbuhan sel berhenti dan sel
memasuki fase stasioner yang selanjutnya memasuki fase kematian Selama fase log, sel
33