Page 29 - BUKU DIGITAL WADDAH xxxx
P. 29

BAB IV

                                                TEKNOLOGI ENZIM
                                              BAB IV: TEKNOLOGI ENZIM





                   4.1 Pengertian Teknologi Enzim
                     Enzim  merupakan  biomolekul  organic  yang  kompleks  biasanya  tersusun  atas
               polipeptida  (protein  globuler).  Enzim  memiliki  bentuk  (konformasi)  tertentu  yang  spesifik
               terutama pada sisi tempat berikatan dengan substrat sehingga enzim hanya berikatan dengan
               substrat yang spesifik atau terbatas. Enzim bersifat spesifik sebab memiliki tempat aktif yang
               mengakomodasi substratnya.


                     Enzim  mempunyai  peran  sebagai  biokatalisator  dalam  perubahan  substansi  kimia.
               Enzim sebagai biokatalisator berperan mempercepat terjadinya suatu reaksi tetapi tidak ikut
               bereaksi. Zat yang dikerjain oleh enzim disebut substrat, sedangkan hasilnya disebut dengan
               produk.

                     Salah satu contoh metabolisme glukosa yaitu perubahan glukosa menjadi alkohol atau
               asam laktat melibatkan berbagai jenis enzim yang terdapat dalam mikroba fermenter. Selain
               itu,  produk  dari  reaksi  awal  digunakan  sebagai  substrat  reaksi  enzim  berikutnya  dan
               seterusnya sampai dihasilkan produk akhir.

                     Perkembangan  ipteks  khususnya  biokimia  telah  dapat  diidentifikasi  berbagai  jenis
               enzim  dalam  makhluk  hidup  dan  cara  kerjanya.  Beberapa  peran  enzim  adalah  memecah
               ikatan  molekul-molekul  zat  makanan  dari  rantai  panjang  menjadi  rantai  pendek.  Pada
               umumnya enzim pencernaan bekerja sebagai enzim hidrolitik (hidrolase). Teknologi enzim
               memiliki pengertian penggunaan enzim dalam berbagai proses industri.

               Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim adalah :


                   1. Derajat  keasaman  (pH).  Enzim  dapat  bekerja  optimal  pada  pH  tertentu  yang  sesuai
                       sebab  untuk  mengubah  ionisasi  substrat  atau  residu  asam  amino  dalam  enzim.
                       Kebanyakan enzim bekerja pada cairan buffer untuk mencegah perubahan pH selama
                       proses berlangsung.
                   2. Suhu. Pada umumnya pada suhu yang semakin meningkat aktivitas enzim juga semakin
                       meningkat  sampai  pada  batas  suhu  maksimal.  Jika  sudah  mencapai  suhu  batas
                       maksimal,  maka  enzim  akan  mengalami  kerusakan  (denaturasi)  karena  panas
                       sehingga aktivitasnya berkurang. Aktvitas enzim menjadi optimal pada suhu tertentu
                       tergantung enzimnya yang disebut suhu optimal. Enzim menjadi stabil (inaktif) pada
                       suhu penyimpanan biasanya di bawah 0o C.
                   3. Konsentrasi substrat. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim mengikuti
                       persamaan Michaelis-Menten. Kurvanya berbentuk parabola.


                   4.2 Kofaktor dan Koenzim
                      Beberapa  enzim  memerlukan  konsentrasi  yang  cocok  dari  kofaktor  spesifik  untuk
               aktivitas maskimumnya. Bagian enzim yang berupa logam anorganik (mineral) seperti Mn+2.

               28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34