Page 22 - FISKA FATRISIA KUSUMA_1923025012_E-BOOK INTERAKTIF PENCEMARAN PBL
P. 22

Permasalahan 1

                           Bengkel Pencemar Lingkungan Kota Metro Dilarang Operasi

               METRO–  Dinas  Lingkungan  Hidup  (DLH)
               Metro  melarang  operasi  bengkel  kendaraan  PT
               Sutomo  di  Jalan  Imam  Bonjol  Metro  Pusat.
               Bengkel  diduga  mencemari  lingkungan  karena
               membuang  limbah  oli  bekas  sembarangan.
               Pembuangan  oli  bekas  ke  saluran  irigasi  dan
               lingkungan  warga  Kelurahan  Hadimulyo  Barat
               mencemari  tanah  dan  sumber  air.  Pencemaran    Video 6. Limbah oli bekas
                                                                  Sumber: https://youtu.be/j_nbOGCPzyI
               sudah lama sehingga air berbau tidak sedap. Oli    www.lampungtelevisi.com
               buangan  juga  terbawa  air  hujan  masuk
               permukiman.  Sidak  DLH  Metro  menemukan  limbah  bengkel  PT  Sutomo  sebagai  sumber
               pencemaran lingkungan. Kabid Penataan Lingkungan Hidup Ansori mengatakan bengkel tidak
               memiliki penampungan limbah B3 sehingga oli bekas tercecer masuk salurna air dan terbawa
               ke lingkungan warga.

               Oli  bekas  ternyata  masuk  ke  dalam  kategori  limbah  B3  (Bahan  Berbahaya  dan  Beracun).
               Limbah  ini  sangat  berbahaya  dan  dibutuhkan  cara  khusus  untuk  mengolahnya  agar  tidak
               mencemari lingkungan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasannya:


               Oli atau minyak pelumas akan mengalami perubahan komposisi atau susunan kimia setelah
               digunakan dalam waktu lama. Hal ini disebabkan adanya campuran antara kotoran, bensin, dan
               juga dipengaruhi oleh tekanan seerta suhu selama penggunaannya. Selain itu, di dalam oli
               sendiri  juga  terdapat  berbagai  zat  kimia  berbahaya  yang  sengaja  ditambahkan  untuk
               memaksimalkan fungsinya, seperti zat aditif, coolant, dan berbagai zat kimia, di antaranya
               hydro karbon dan sulfur, karena bekerja melumasi logam-logam, oli bekas juga mengandung
               sisa bahan bakar, tembaga, besi, alumunium, magnesium dan nikel.

               Dampak  dari  pencemaran  lingkungan  akibat  oli  ini  cukup  banyak  dan  mengkhawatirkan,
               seperti kejadian gagal panen yang pernah terjadi akibat adanya tumpahan oli yang terbawa
               aliran sungai. Gagal panen ini merugikan sekitar 14 petani dan merusak sekitar 2 hektar lahan
               sawah. Selain itu, ikan di sungai yang tercemar juga mengalami keracunan. Belum lagi bau
               yang dihasilkan dan tentunya berisiko mengganggu sistem pernapasan.

               Cairan oli  yang dibuang ke lingkungan, baik  air maupun tanah, tanpa melalui pengolahan
               terlebih dahulu sudah pasti akan membunuh hewan-hewan di dalamnya karena menyebabkan
               tanah menjadi tandus dan kehilangan unsur haranya. Apalagi jika oli bekas dibuang ke tanah
               dan akhirnya meresap hingga ke air tanah, bisa dibayangkan bagaimana bahayanya, kan?

               DLH  Metro  akhirnya  menutup  kegiatan  bengkel  PT  Sutomo  hingga  memiliki  tempat
               pembuangan sampah (TPS) B3 dan kerjasama dengan pihak ketiga sebagai pembuang limbah
               oli.  Penutupan  bengkel  tidak  menghentikan  operasional  kendaraan.  Penanggungjawab  PT

                                                       Ilmu Pengetahuan Alam Semester II | 15
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27