Page 21 - umipdf
P. 21

c.  Najis Mutawassithah

                                         Najis  mutawassithah  atinya  najis  yang  sedang.  Najis

                                     yang  termasuk  dalam  kategori  ini  adalah  kotoran  manusia

                                     dan  hewan  seperti  darah,  air  kencing,  nanah,  bangkai  serta

                                     benda-benda  selain  dari  najis  berat  dan  ringan.  Najis

                                     mutawassithah dibagi menjadi 2, yaitu:

                                     a)  Najis ‘ainiah

                                           Najis  ‘ainiah  yaitu  najis  yang  bendanya  memiliki

                                         wujud.       Cara      mensucikannya          yaitu      dengan

                                         menghilangkan  zat  atau  bendanya  terlebih  dahulu

                                         sehingga,  unsur  rasa  bau  dan  warnanya  hilang.  Setelah

                                         itu, disiram dengan air sampai bersih.

                                     b)  Najis hukmiah

                                           Najis hukmiah merupakan najis yang bendanya tidak

                                         beruwujud  seperti  bekas  kencing  dan  arak  yang  sudah

                                         kering. Cara mensucikannya yaitu dengan menggunakan

                                         air mengalir pada bekas najis tersebut.

                                    Berdasarkan  macam-macam  najis  di  atas  maka    dapat

                                  diketahui hal-hal yang termasuk najis, yaitu:


                                  (a) Air liur anjing
                                  (b) Daging babi


                                  (c) Kotoran dan air kencing manusia dan hewan
                                  (d)  Hewan jalalah (liar)

                                  (e) Khamr

                                  (f) Darah dan darah haid

                                               7
                                  (g) Bangkai
                        2
                               Hadats

                       7  Muhammad Anis Sumaji, 125 Masalah Thaharah (Solo: Penerbit Tiga Serangkai, 2008), hlm. 27-33.




                        F I K I H   M A D R A S A H   T S A N A W I Y A H   K E L A S   V I I              15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26