Page 36 - MODUL I
P. 36
kepuasan pelanggan. g. Menciptakan pertumbuhan dan
perkembangan berkelanjutan.
4. Lima tantangan yang mungkin dihadapi oleh organisasi dalam
menghadapi perubahan adalah: a. Resistensi dari karyawan dan
anggota organisasi. b. Ketidakpastian terkait perubahan. c. Biaya
dan sumber daya yang dibutuhkan. d. Kurangnya dukungan dan
komitmen pemimpin. e. Kekuasaan dan politik organisasi.
5. Perbedaan antara perubahan (change) dan transisi (transition)
menurut teori William Bridges adalah perubahan adalah perubahan
dalam situasi, struktur, atau proses organisasi, sedangkan transisi
adalah perubahan dalam pikiran, emosi, dan perilaku individu
dalam merespons perubahan. Tahap-tahap dalam transisi menurut
teori ini adalah: a. Endings (akhiri): Mengakhiri kondisi atau situasi
lama. b. Neutral Zone (zona netral): Tahap ketidakpastian di antara
kondisi lama dan baru. c. New Beginnings (Permulaan Baru):
Mengadopsi pola pikir, perilaku, dan emosi yang sesuai dengan
kondisi baru.
6. Konsep tentang lima disiplin untuk menciptakan organisasi yang
belajar menurut Peter Senge meliputi Personal Mastery
(penguasaan diri), Mental Models (model mental), Shared Vision
(visi bersama), Team Learning (pembelajaran tim), dan Systems
Thinking (pemikiran sistem). "Personal Mastery" adalah fokus pada
pengembangan diri individu untuk mencapai penguasaan atas
keterampilan dan potensi mereka.
7. Langkah-langkah strategis dalam mengelola perubahan organisasi
meliputi: 1) Analisis perubahan. 2) Komunikasi efektif. 3) Dukungan
pemimpin dan stakeholder. 4) Keterlibatan karyawan. 5) Identifikasi
hambatan dan risiko. 6) Pengembangan kompetensi karyawan. 7)
Pemantauan dan evaluasi. 8) Kesinambungan dan pembelajaran.
Penggunaan prinsip-prinsip dari teori-teori yang relevan dapat
mendukung langkah-langkah ini dengan memberikan kerangka