Page 32 - e-modul berbasis SSI
P. 32
Selain itu, basa merupakan zat yang dapat menerima proton (Bronsted-Lowry:1923).
Basa juga merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron
(Lewis:1938).
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
a. Kaustik
b. Rasanya pahit
c. Licin seperti sabun
d. Nilai pH lebih rendah dari air suling
e. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
f. Dapat menghantarkan arus listrik
Tabel 3. Perbedaan Larutan Asam, Basa dan Netral
No Larutan asam Larutan basa Larutan netral
1 Rasanya asam Rasanya pahit Rasanya bervariasi
2 Merubah lakmus biru Merubah lakmus merah Tidak merubah warna
menjadi merah menjadi biru kertas lakmus
3 [H ] > [OH ] [H ] < [OH ] [H ] = [OH ]
-
-
+
+
-
+
4 Terurai menjadi ion H Terurai menjadi ion Terurai menjadi [H ]
+
+
dan ion negative sisa positif logam dan ion dan [OH ]
-
asam OH
-
5 Bersifat korosif. Contoh: Bersifat melarutkan Tidak bersifat korosif.
cuka, air aki, HCl, HNO3 kulit (kaustik). Contoh: Contoh: NaCI, alcohol,
air sabun, air kapur, air urea.
abu.
Indikator Asam dan Basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa digunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami.
a. Indikator buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan
pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
26
Modul pembelajaran IPA – Perubahan Zat