Page 414 - RBDCNeat
P. 414

menuju Pinang-Malaysia. Keberangkatan ku yang pertama
            kali menuju luar negeri ini pun hampir batal, karena paspor
            Ibu ku belum jadi. Sedangkan ketika itu, Ibu ku ingin ikut
            untuk mendampingi ku, sedangkan untuk keberangkat sendiri
            sudah tidak bisa diundur karena semua sudah diatur oleh
            panitia sebagai pihak yang mengundang.

                Namun, Kang Badri dan Umi Lia yang mengurus
            keberangkatan ku menuju Malaysia, berpikir “ga papa Dini
            berangkat ke Malaysia sendiri tanpa didamping oleh orang
            tua juga, karena Abi dan umi sudah menyediakan pendamping
            untuk Dini. Justru dengan Dini berangkat tanpa didampingi
            oleh orang tua itu, sebagai bukti. Bahwa Dini itu bisa dan Dini
            kuat, dan supaya ketika di Malaysia, Dini merasa bebas tidak
            dibatasi oleh apa pun. Karena Dini berangkat ke Malaysia
            bukan hanya main-main saja, tapi ada amanah yang harus
            dikerjakan, sehingga Dini pun harus bisa eksplor, bukan hanya
            untuk berlindung dibawah ketiak orang tua.”
                Karena ketika itu, Ibu tetap tidak setuju kalau aku
            berangkat sendiri. Aku pun tidak bisa apa-apa hanya bisa
            pasrah dan minta yang terbaik kepada Allah semata. Walaupun
            aku sendiri merasa ini ada kesempat ku yang sangat berharga
            untuk bisa mengepakkan sayap ku diganca Internasional.
            Dan ketika itu pun, aku sudah mencetak buku yang di pesan
            oleh Tuan Haji Ismail sebagai yang mengundang ku. Kalau
            aku tidak berangkat, buku tersebut pun akan mubadzir tidak
            akan terjual
                Aku pun hanya bisa minta yang terbaik dari Allah swt
            “Kalau sendainya keberangkat ku menuju Malaysia ini yang


            378 | Roda Berputar dalam Cahaya
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419