Page 43 - RBDCNeat
P. 43
ada di perut Mama ini. Mama nggak mau mengurusnya.”
Meski berusaha bersikap tegar, di relung hati Mama tetap
saja terselip rasa sakit hati. Tidak ada masalah apa-apa tiba-
tiba suami tercinta ingin bercerai. Rasanya seperti tersambar
petir di siang bolong. Mungkin ini yang menjadi ujian terbesar
bagi seorang wanita, termasuk Mama. Dalam keadaan hamil
tua, vonis cerai keluar dari mulut suaminya.
Ada satu hal yang lebih menyakiti hati Mama, ketika
itu, Mama harus mendengar perkataan orang lain. Yang
mengataka, bahwa kalau Mama bercerai dari Bapak, Mama
tidak akan mendapatkan suami (baru) yang ekonominya lebih
mapan dari Bapak.
Mama benar-benar merasa sakit hati saat mendengar
perkataan itu hingga Mama pun meminta pertolongan kepada
Allah dengan berdoa, “Ya Allah, berikanlah saya jodoh dan
suami yang lebih mapan dari segi apa pun dari suami saya
yang sekarang. Engga apa-apa mau jadi istri pertama, kedua,
ketiga, atau keempat, yang penting jabatan dan ekonominya
labih kaya daripada Deden.” Itulah doa dari seorang wanita
yang sedang sakit hati.
Sejak itu, Mama jadi sakit-sakitan dan sering pingsan
hingga harus beberapa kali dirujuk ke rumah sakit dan banyak
minum obat-obatan kimia dari dokter. Meski berada dalam
kondisi sangat terpuruk fisik dan pikiran, tapi alhamdulillah
Allah tetap memberikan kekuatan janin dan Mamanya ini
sehingga mereka berdua bisa tetap bertahan sampai saatnya
bayinya lahir.
Roda Berputar dalam Cahaya | 7