Page 45 - RBDCNeat
P. 45

Sambil mengelus-elus perut Mama, nenek berkata,”Utun
              sok ka luar, wios teu aya Bapak oge, da Utun mah gaduh Nenek.
                                         5
              Sok ka luar karunya Mama.”
                  Keluarganya lalu membawa Mama ke Bidan Mulya
              Nengsih di jalan Bojongsoang Bandung. Tak berapa lama,
              lahirlah sang bayi, sehat dan normal. Beratnya 3 kg dan
              panjang 50 cm, lahir tepat tanggal 10 Agustus 1990.
                                   Saat itu Mama jadi teringat kata-kata
                                   Bapak sewaktu Mama masih mengan-
                                   dung “Nanti kalau melahirkan di Bidan
                                   Mulya Nengsih saja.” Mungkin
                                   perkataan itulah yang membuat sang
                                   bayi tidak mau keluar, sampai bertemu
                                   dengan bidan Mulya Nengsih.
                                   Dalam adat Sunda tidak boleh asal
                                   mengucapkan kata-kata saat seorang
              Mama sedang hamil. Jadi, walaupun Mama sudah ke bidan
              yang paling mahal tetap sang bayi tidak mau keluar karena
              ucapan tadi. Namun, setelah dibawa ke bidan yang pernah
              disebut Bapak ternyata akhirnya sang bayi mau keluar dengan
              selamat. Kelahiran si bayi hanya disaksikan oleh nenek tanpa
              kehadiran Bapak.








                 5
                   Utun silakan ke luar, enggak papa tidak ada Bapak juga, Utun masih punya Nenek.
              Silahkan ke luar, kasihan Mama. (Utun dalam bahasa Sunda berarti bayi yang masih ada
              dalam kandungan dan belum tahu berjenis kelamin laki-laki atau perempuan)

                                               Roda Berputar dalam Cahaya | 9
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50