Page 49 - RBDCNeat
P. 49

4.  Saat Aku Belum Bisa Berjalan



                     etika usiaku memasuki satu tahun, mulailah tampak
                     kejanggalan pada fisikku. Anak-anak seusiaku sudah
             Kbisa berjalan bahkan bisa berlari-lari ke sana kemari,
              aku belum bisa apa-apa. Jangankan untuk berjalan, sekadar
              untuk berdiri pun aku tidak bisa. Melihat kondisiku saat itu
              keluargaku pun bingung, “Kenapa Eneng  belum bisa berjalan
                                                     7
              padahal anak seusianya sudah bisa berjalan? Kenapa Eneng
              belum bisa apa-apa?”

                  Mamaku tidak mau berdiam diri dan putus asa. Bersama
              nenek, Mama membawaku ke berbagai macam tempat
              pengobatan, baik secara medis maupun alternatif, agar aku
              bisa berjalan seperti anak-anak pada umumnya.

                  Orang tua mana sih yang ingin memiliki anak yang kurang
              sempurna? Semua orangtua pasti ingin memiliki anak yang
              sehat, normal, pintar, dan lain-lain. Hal itu juga yang Mama
              inginkan untukku. Namun, pengobatan demi pengobatan
              sudah didatangi, yang murah dan yang mahal, aku masih
              belum bisa berjalan.


                   “Meskipun uang terus saja terkuras untuk
                      pengobatanku. Tapi ibu tidak pernah

                  kecewa dengan keadaanku. Namun, ia teus
                        berusaha untuk kesembuhanku”




                 7
                   Neng/Eneng, nama panggilan sayang keluarga untukku.
                                             Roda Berputar dalam Cahaya | 13
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54