Page 50 - RBDCNeat
P. 50

Sampai suatu saat ada yang menyarankan Mama agar
            membawaku ke pengobatan alternatif yang ada di daerah
            Ciwidey. Namanya Pak Encep Rahmat. Konon kabarnya beliau
            bisa mengobati berbagai macam penyakit. Mama dan nenek
            pun membawaku ke sana. Ketika diobati, aku, Dini kecil,
            hanya bisa menangis dan menjerit-jerit. Aku harus merasakan
            sakitnya dipijit.

                Alhamdulillah, ada perubahan. Aku jadi bisa memegang
            telur puyuh, padahal sebelumnya tidak bisa. Hal itu cukup
            membuat Mama bahagia, meski aku belum bisa berjalan.
                Selain belum bisa berjalan, postur tubuhku pun tampak
            lebih kecil dibandingkan anak lain yang seusia denganku. Aku
            baru bisa naik roda kecil (baby walker) saat usiaku menginjak
            dua tahun. Padahal anak-anak lain sudah bisa naik baby

            walker saat mereka berusia antara enam bulan hingga satu
            tahun, hanya untuk melatih cara berjalannya. Saat anak-anak
            yang lain sudah lancar berjalan dan berlari ke sana-kemari,
            aku baru bisa naik baby walker.
                Berbagai macam pengobatan sudah kami datangi sampai
            meminta air doa dari ustadz dan kiyai agar aku sembuh dan
            bisa berjalan.

                Namun, kesembuhan itu seolah masih jauh dari harapan.
            Mama bahkan membawaku ke masjid setiap hari Jumat
            demi mendapatkan doa dari jamaah. Berminggu-minggu
            perjuangan itu Mama lakoni tanpa mengenal lelah, namun
            tetap saja aku tidak bisa berjalan.
                Hari demi hari aku jalani dengan merangkak. Saat yang



            14 | Roda Berputar dalam Cahaya
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55