Page 471 - RBDCNeat
P. 471
Tadinya kalau beliau tidak kunjung ke Bandung juga, Aku
mau nekat saja ke Jakarta untuk mengobati kerinduan ini,
walaupun pasti beliau tidak akan setuju. Tapi Aku mau
sembunyi-sembunyi saja, tahu-tahu sudah di Jakarta.
Hingga akhirnya untuk sekian kalinya Aku live kembali
bersama Ayah, dan ketika itu Ayah memperkenalkan Ku
kepada salah satu Anak yang non Disabilitas dan berprofesi
sebagai Stand Up Comedi. Tujuan supaya Aku bisa lebih
dikenal oleh banyak orang, apalagi Aku sebagai motivator.
Setelah berbincang-bincang bertiga, Lalu Bang Ali Akbar
(Stand Up Comedi) sama Ayah diturunkan kembali sedangkan
Aku masih stay di Room Ayah. Dan Ayah pun berkata "Nak, itu
adalah keluarga mu juga. Jadi kamu itu tidak sendiri." Lalu Aku
pun bilang ke Ayah "Ya Yah, jujur sebenarnya Dini ini tidak ada
bakat jadi pembicara, karena Dini ini tipe orangnya pendiam,
tidak bisa rame seperti yang lain. Makanya sampai sekarang,
Dini ga bisa live sendiri di tiktok karena tidak bisa rame. Tapi
tidak tahu kenapa, Allah itu mendorong Dini supaya jadi
pembicara, padahal Dini seorang pendiam. Makanya Mentor
Dini pu sering berkata, bahwa Dini itu kalau biasa-biasa seperti
Kucing yang bisa mengeong. Tapi kalau sudah dikasih mic,
seperti Singa kelaparan yang siap memangsa apa pun yang ada
di depannya." Ayah pun ketawa sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya.
Lalu Aku pun mengungkapkan keinginan diri ini kepada
Ayah "Yah, semoga Dini bisa segera ketemu sama Ayah. Ini
antara dua saja, kalau tidak Ayah yang ke Bandung, berarti
Dini yang ke Jakarta untuk ketemu Ayah." Ketika Aku berkata
Roda Berputar dalam Cahaya | 435