Page 476 - RBDCNeat
P. 476
Begitu Aku melihat Ayah, air mata Ku tidak bisa dibendung
lagi, langsung mengalir. Ayah pun langsung memeluk Ku
dengan erat dan mencium kepala ku. Aku pun rasanya tidak
ingin melepaskan pelukan Ayah ini. Karena diusia Ku yang
33 tahun ini, baru kali ini merasakan betul-betul kehangatan
dari pelukan seorang Ayah walaupun tidak sedarah. Namun,
Aku sendiri begitu merasakan ketulusannya.
Saat Aku dipeluk oleh Ayah, tanpa disadari Kami berdua
pun menjadi bahan tontonan para pelayan yang ada di cafe
tersebut. Karena Ayah dan Aku berpelukan seperti Ayah dan
Anak yang sudah lama menahan rindu karena tidak bisa
bertemu. Tapi para pelayan itu bingung, karena kalau disebut
Ayah dan Anak, tapi kok tidak ada sedikit pun kemiripan
440 | Roda Berputar dalam Cahaya