Page 83 - Buku SKI XI MA
P. 83

A.  Sejarah Lahirnya Daulah Syafawi

                           Daulah Syafawi di Persia baru berdiri pada waktu Daulah Turki Usmani sudah

                    mencapai  puncak  kejayaannya.  Namun  pada  kenyataannya,  Daulah  Syafawi
                    berkembang  dengan  sangat  cepat.  Istilah  nama  Syafawi  ini  terus  dipertahankan

                    dariTarekat Syafawiyahsampai menjadi sebuah gerakan politik dan menjadi daulah yang
                    disebut Daulah Syafawi. Dalam perkembangannya, Daulah Syafawi sering berselisih dan

                    bersinggungan dengan Daulah Turki Usmani.

                           Daulah  Syafawi  merupakan  peletak  dasar  berdirinya  negara  Iran.  Salah  satu
                    negara yang memiliki percepatan tekhnologi di dunia. Daulah Syafawi adalah menganut

                    madzhab tertentu dalam kegiatan keagamaannya.
                           Sebelum  Daulah  Syafawi  berdiri,  cikal  bakal  lahirnya  daulah  tersebut  dimulai

                    dari sebuah gerakan Tarekat Syafawiyah yang berdiri di daerah Ardabil kota Azerbaijan.
                    Nama tarekat  ini sesuai dengan nama pendirinya yaitu Safi al-Din, salah satu keturunan

                    Musa  al-Kazim.  Awal  mulanya  Tarekat  ini  bertujuan  meluruskan  orang-orang  yang

                    ingkar  dan  pada  akhirnya  memerangi  orang-orang  yang  keluar  dari  rambu-rambu
                    syari`ah. Tarekat  ini menjadi semakin penting setelah ia berubah bentuk dari pengajian

                    tasawuf murni yang bersifat local menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya

                    di Persia, Syiria dan Anatolia.
                           Dalam  perkembangan  berikutnya  penganut  Tarekat  Syafawiyah  sangat  fanatik

                    terhadap  ajaran-ajarannya.  Hal  tersebut  ditandai  dengan  adanya  i`tikad  yang  kuat  dari
                    kalangan mereka untuk mendirikan sebuah kekuasaan tersendiri. Dengan dukungan yang

                    kuat  dari  pengikutnya,  lama-kelamaan  para  pengikut  Tarekat  Syafawiyah  membentuk
                    suatu kekuatan yang mandiri, fanatik, dan penuh percaya diri.

                           Di bawah kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) terbentuklah prajurit yang kuat

                    dan  siap  untuk  memasuki  dunia  perpolitikan.  Daulah  Syafawi  melebarkan  sayapnya
                    dengan menumbuhkan kegiatan politik di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Efek dari

                    gerakan tersebut ternyata menimbulkan konflik dengan penguasa Kara Koyunlu (salah
                    satu  suku  Turki)  dan  kelompok  Juneid  dikalahkan  dan  kemudian  Juneid  diasingkan.

                    Nasib  baik  masih  menaungi  Juneid,  karena  tempat  pengasingan  Juneid  mendapatkan
                    perlindungan dari Diyar Bakr, ia juga suku  bangsa Turki  yang tinggal  di  Istana Uzun

                    Hasan, penguasa sebagian besar Persia.

                           Jalan berliku dilalui oleh Juneid. Tahun 1459 Juneid mencoba merebut Ardabil
                    tapi  gagal.  Pada  tahun  1460  M,  ia  mencoba  merebut  Sircassia  tetapi  dihadang  oleh








                                                             SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI 69
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88