Page 64 - PENDIDIKAN SEKSUAL SERIES 1
P. 64
Rentan Terhadap Manipulasi dan Pelecehan
Beberapa remaja dengan DI:
Tidak berani menolak ketika dipaksa berciuman atau
menyentuh.
Merasa bahwa “kalau dia teman aku, berarti harus nurut”.
Sulit membedakan kasih sayang dan pelecehan.
Menurut Triska (2018) dan Craig et al. (2010), individu dengan DI lebih
sering menjadi korban pelecehan karena:
Tidak tahu bahwa yang dilakukan pada tubuhnya itu salah.
Takut dimarahi atau tidak dipercaya jika melapor.
Tidak bisa menyampaikan kejadian secara jelas dan runtut.
Ketergantungan Emosional yang Berlebihan
Remaja dengan DI juga bisa menjadi:
Sangat lekat atau tergantung secara emosional pada satu orang
lawan jenis.
Merasa putus asa atau marah besar bila tidak dibalas perasaannya.
Merasa “patah hati” secara ekstrem, karena tidak paham bahwa
penolakan adalah hal biasa dalam hubungan sosial.
Tips untuk orang tua:
Ajarkan sejak dini bahwa setiap orang berhak menyukai dan juga
berhak menolak.
Latih anak menghadapi penolakan dengan contoh sederhana:
“Kadang kita suka seseorang, tapi dia tidak suka kita. Itu tidak apa-apa. Itu bukan
berarti kita jelek atau salah.”
Tantangan dalam Menjaga Batas Tubuh
Beberapa anak dengan DI:
Tidak sadar bahwa perilaku seperti memeluk, mencium, atau
menyentuh tidak selalu boleh dilakukan, terutama dengan lawan jenis.
Bisa meniru perilaku dari media (TV, video, TikTok) tanpa memahami
konteksnya.
Karena itu, pendidikan tentang batas tubuh, ruang pribadi, dan consent
(persetujuan) sangat penting sebagai landasan relasi yang sehat.
Parent As Teacher 58

