Page 65 - PENDIDIKAN SEKSUAL SERIES 1
P. 65
C. Peran Orang Tua dalam Membimbing Interaksi dengan Lawan Jenis
Orang tua adalah figur terpenting dalam kehidupan anak, termasuk
ketika anak mulai mengenal pertemanan dengan lawan jenis. Namun,
banyak orang tua merasa takut, malu, atau bingung ketika anak dengan
DI mulai bicara tentang "teman spesial", "gebetan", atau "pacar".
Reaksi alami ini bisa dipahami. Tetapi, alih-alih melarang atau
membatasi secara ketat, pendekatan yang lebih efektif adalah
mendampingi dan membimbing secara positif.
1. Mendampingi Tanpa Menghambat
Anak dengan DI tetap memiliki hak untuk berteman dan menyukai
orang lain. Yang dibutuhkan adalah:
Pendampingan yang bijak, bukan larangan total.
Menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dalam pertemanan
dengan lawan jenis.
Menjaga komunikasi agar anak tetap merasa nyaman bercerita.
Contoh kalimat sederhana:
"Kamu boleh berteman sama siapa saja, laki-laki atau perempuan, tapi harus
saling menghormati, ya."
"Kalau ada yang ngajak kamu peluk atau cium, kamu bisa bilang tidak. Itu
tubuh kamu."
2. Membangun Komunikasi Terbuka
Agar anak mau bercerita, orang tua perlu:
Tidak menghakimi saat anak bicara tentang suka atau naksir
seseorang.
Tidak menertawakan atau mengecilkan perasaan anak.
Menjawab pertanyaan dengan jujur tapi sesuai tingkat pemahaman
anak.
Tips:
Luangkan waktu harian untuk ngobrol santai. Kadang obrolan kecil saat
makan, menyapu, atau jalan-jalan bisa jadi momen penting untuk
menggali cerita anak.
Parent As Teacher 59

