Page 30 - Renungan El Bethel - Oktober2022
P. 30
E
LAK
!
ALAH
CELAKALAH!
C
“Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!”
Yesaya 5:21
Bacaan: Yesaya 59:1-2
anpa perlu banyak penjelasan, ayat ini cukup mudah dipahami siapapun yang membaca
pa
a
n
bahkan jika hanya sekilas saja. Berjalan selaras dengan begitu jelasnya ayat itu dipahami,
Tbegitu mudah pula ayat itu dianggap sepele oleh banyak orang. Tanpa kita sadari mungkin
kita adalah bagian dari orang-orang yang memuja setiap kebaikan diri kita sendiri dan mulai
melupakan campur tangan Allah dalam hidup kita.
Ada ungkapan mengatakan “jika iblis tidak bisa mendesakmu jatuh ke dalam dosa, maka iblis
akan mendesakmu untuk menjadi sombong”. Kesombongan merupakan kesalahan yang
seringkali tidak disadari oleh manusia. Memandang diri bijaksana, memandang diri mampu, dan
bisa mengerjakan semua tanpa pertolongan dari Tuhan maupun orang lain. Padahal justru itu
yang mendukakan hati Tuhan.
Dalam bahasa Inggris kata “celakalah” biasanya digunakan kata “woe” yang artinya “terkutuklah”.
Sementara dalam bahasa Ibrani “oy” yang berarti “tangisan kesedihan” atau “keputusasaan
yang sungguh-sungguh”. Kata ‘celakalah’ sering diucapkan oleh Tuhan melalui para nabi pada
perjanjian lama untuk menegur bangsa Israel yang meninggalkan Allah. Jika kita kaitkan dengan
bagaimana sifat Allah, betapa panjang dan lebar kasih-Nya bagi umat manusia, bahkan yang
terjatuh ke dalam lubang dosa paling dalam, maka ‘celakalah’ dalam ayat yang kita baca bukan
menunjukkan kemarahan melainkan menunjukkan kesedihan dan dukacita.
Yesaya 5:21 mengingatkan kita bahwa orang-orang yang memandang dirinya bijaksana dan pintar
merupakan kedukaan dan kesedihan bagi Allah. Dia takkan dengan mudah mencelakakan kita,
namun Dia menunjukkan betapa sedih hati-Nya melihat anak-anakNya mulai mengandalkan
diri sendiri dan mengganggap bisa melakukan segalanya tanpa Tuhan. Tuhan itu penyayang, Dia
paling tahu hidup kita dan Dia adalah pribadi yang selalu rindu untuk dilibatkan dalam setiap
aspek kehidupan bahkan hal terkecil dalam hidup kita.
PERENUNGAN
Mungkin tidak selalu kita memegahkan diri dan memandang diri kita bijaksana, namun dalam
hal-hal sederhana yang seringkali tidak kita sadari. Apakah kita sudah menjadi anak-anak Tuhan
yang mengandalkan Tuhan seratus persen dalam hidup kita? Atau mungkin ada bagian-bagian
tertentu dalam hidup kita, kita mengganggap bahwa kita cukup bijaksana dan mampu melakukan
itu tanpa Tuhan? Jika ada, mari kita bersama datang merendahkan diri dihadapan Tuhan sebab
kasih setia-Nya tidak pernah gagal membawa kita masuk lagi kedalam kehendak-Nya.
DOA JUMAT
“Tuhan, ampuni kami jika seringkali kami sombong dan mengandalkan kemampuan kami sendiri.
JUMAT
Ampuni kami jika kami merasa diri kami bijak dan mampu. Kami mau merendahkan diri kami di
hadapan-Mu, sebab kami tahu, kami tidak ada apa-apanya di luar Engkau.”
(Priscilia) 28 OKTOBER 2022

