Page 31 - E-MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS SSI
P. 31
Beberapa spesies moluska, krustasea, dan karang
membutuhkan struktur tubuh yang keras untuk dapat
bertahan hidup. Struktur tubuh yang keras dihasilkan dari
proses penyerapan ion karbonat yang ada di laut.
Sayangnya, CO₂ yang terlarut di air, menghasilkan ion H +
yang sangat reaktif terhadap ion karbonat. Sehingga,
antara ion hidrogen dan hewan tersebut akan berkompetisi
Gambar 17. Melunaknya tubuh kepiting karena tidak merebutkan ion karbonat. Terlalu tingginya kadar ion
mampu menyerap ion karbonat dengan baik
sumber: lautsehat.id hidrogen yang larut di laut, menyebabkan proses penyerap-
an ion karbonat oleh hewan-hewan tersebut menjadi terhambat dan pertumbuhan hewan tersebut
menjadi terhambat bahkan mati.
Tidak hanya merebutkan ion karbonat, ion hidrogen yang
berlebihan juga menurunkan pH air laut. Menurunnya pH air
laut akan menyebabkan laut cenderung lebih asam. Keadaan
laut yang lebih asam mengganggu ekosistem karang. Terjadinya
pemutihan karang, merupakan bagian awal dari kerusakan
ekosistem karang. Bila tidak diperbaiki, bukan tidak mungkin
akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan bahkan
merusak keseimbangan ekosistem dan berujung pada punahnya
Gambar 18. Reaksi terjadinya pengasaman laut
hewan-hewan di laut. sumber: oceanacidification.org.uk
PROSES TERBENTUKNYA GUA
Gua sangat berkaitan dengan kawasan batu kapur. Air hujan
yang mengandung gas karbon dioksida (CO₂) diserap oleh
atmosfer dan membentuk gua. Kandungan utama dari batu
kapur adalah kalsium karbonat (CaCO ) larut dengan asam,
3
khususnya asam yang mengandung CO Selanjutnya membentuk
2
saluran-saluran dalam waktu yang cukup lama dengan reaksi:
+ -
(l)
CaCO 3(s) + H O + CO 2 (aq) ⇌ Ca² (aq) + 2HCO 3 (aq)
2
Pembentukan stalagmit dan stalagtit terjadi saat air yang
Gambar 19. Stalagmite dan stalagtit pada Gua
sumber: img.okezone.com mengandung kalsium karbonat (CaCO ) menguap secara
3
terus menerus. Penguapan dalam gua membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga dalam
pertumbuhan stalaktit hanya bertambah sekitar 0.2 mm pertahun.
Pergeseran yang terjadi akibat adanya peningkatan konsentrasi tentu akan mempengaruhi bagaimana
stalagmite dan stalagtit terbentuk nantinya. Jika konsentrasi CaCO , H₂O, atau CO₂ diperbesar, maka
3
2+
2+
3-
reaksi akan bergeser ke arah Ca atau HCO . Begitupun sebaliknya apabila konsentrasi Ca atau
3-
HCO bertambah, maka reaksi akan bergeser ke arah CaCO , H₂O, dan CO . 2
2
Sumber: Febriayani, H. (2022). Kesetimbangan Kimia dalam Perspektif Islam. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
23

