Page 9 - Bibliografi Beranotasi Karya E.F.E Douwes Dekker by Tim Penyusun (z-lib.org)
P. 9
Sambutan
Direktur Jenderal Kebudayaan
emua orang tahu, tentu saja, apa itu sejarah dan
pemaknaannya yang cukup sederhana yaitu studi
Stentang masa lalu. Sejarah dibedakan oleh sifatnya
yang memiliki masa lalu sebagai subjek. Oleh karena itu,
semua sejarawan harus mencari tahu apa yang terjadi di
masa lalu dan kemudian secara akurat merekamnya dengan
sederhana.
Di masa kini dan masa lalu, kita dihadapkan oleh banyak data,
lebih banyak informasi daripada yang pernah kita harapkan
untuk diatasi. Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan kita
secara terus-menerus diserang oleh jumlah informasi yang
hampir tak terbatas. Kita tidak bisa berharap melihat segala
sesuatu yang ada di depan mata kita, jadi kita seharusnya
fokus pada beberapa hal saja yang bisa jadi kemudian kita
memahaminya sebagai latar belakang dari suatu peristiwa.
Adapun peristiwa-peristiwa yang memperlihatkan adanya
kaitan, lebih-lebih jika ikatan itu bersifat sebab akibat, maka itu
menjadi sebuah kisah. Intinya adalah bahwa kita tidak dapat
berkonsentrasi pada semuanya sekaligus, jadi kita memilih apa
yang harus diperhatikan secara khusus pada satu waktu, dan
kadang-kadang kita berbicara tentang orang yang melihat atau
hanya mendengar apa yang ingin mereka lihat atau dengar.
Pentingnya kedudukan data, keterampilan menyeleksi, dan
memahami makna bagi sejarawan adalah tiga hal yang tidak
dapat dipisahkan dalam usaha untuk merekonstruksi peristiwa
masa lalu. Berkait dengan buku yang hadir kini, penggunaan
data atau sumber dalam kajian sejarah menjadi sangat penting
BIBLIOGRAFI BERANOTASI KARYA iii
E.F.E DOUWES DEKKER