Page 13 - Bibliografi Beranotasi Karya E.F.E Douwes Dekker by Tim Penyusun (z-lib.org)
P. 13

Kata Pengantar Ahli











                        ika riwayat hidupnya sempat dibaca – meskipun
                        selintas  saja—maka  janganlah  heran  kalau  decak
                 Jkekaguman seperti tersembur begitu saja. Bagaimana
                 tidak, bisakah  membayangkan irama kehidupan yang
                 dipenuhi oleh dinamika renungan, pemikiran dan perjuangan
                 tetapi senantiasa diselang seling oleh pengalaman yang keras
                 dan penderitaan psikis dan fisik yang mendebarkan?
                   Di saat Eropa telah berada dalam Perang Dunia II yang
                 memporak-porandakan benua yang telah menganggap
                 dirinya sebagai pusat peradaban dunia modern dan ketika
                 Perang  Pasifik  telah  pula  mulai  memporak-porandakan
                 wilayah Asia Timur, terutama Asia Tenggara – ia, seorang
                 aktivis kepartaian dan redaksi serta penulis surat kabar
                 yang anti kolonialisme, dengan semena-mena ditangkap
                 polisi kolonial “Hindia Belanda” (1941). Ia rupanya dicurigai
                 bersikap pro-Jepang, kekuatan politik dan militer yang telah
                 menampilkan ancaman yang serius bagi kemantapan sosial
                 politik di wilayah yang disebut Asia Timur ini. Maka begitulah,
                 ia dengan begitu saja dipenjarakan mula-mula di Jakarta
                 tetapi kemudian berturut-turut di penjara Madiun, Magelang
                 dan interniran di Ngawi Meskipun ia sedang menderita sakit
                 mata  pemerintah  kolonial    hanya  untuk  sementara  saja
                 menempatkannya  di  rumah  sakit.  Tidak  lama  kemudian
                 iapun  dipindahkan  ke  Surabaya  (1942)  dan  kemudian  ia,
                 bersama 145 orang penjara lainnya, dinaikkan saja  ke atas
                 dek kapal  S.S. Cisedane dengan tujuan entah ke mana.

                      Setelah  40 hari  dalam   pelayaran,   akhirnya kapal itu
                 mendarat di Suriname—sebuah wilayah jajahan Belanda
                 di Amerika Selatan. Sejak saat itu --hari berganti hari dan


                                                             BIBLIOGRAFI BERANOTASI KARYA  1
                                                                   E.F.E DOUWES DEKKER
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18