Page 15 - Bibliografi Beranotasi Karya E.F.E Douwes Dekker by Tim Penyusun (z-lib.org)
P. 15
revolusi nasional yang anti-kolonialisme itu. Tetapi siapakah
yang bisa menghindar dari irama perjalanan nasib?
Begitulah betapapun besar halangan yang telah mengha-
dang, nasib baik ternyata berpihak padanya. Kebetulan seo-
rang kenalannya, Ir Joopie Rajiman – anak Dr. Radjiman
Widyadiningrat (mantan anggota Badan Penyelidik Usaha-us-
aha Persiapan Kemerdekaan, yang dibentuk pemerintah mi-
liter Jepang, yang telah menjanjikan kemerdekaan Indonesia)
-- membatalkan keberangkatannya pulang ke tanah air. Pen-
yakit serius yang sedang dideritanya tidak memungkinkan-
nya berlayar tanah air dalam. Tetapi dua koper barang-ba-
rangnya telah terkirim ke pelabuhan Rotterdam. Maka be-
gitulah—sekedar memperpendek kisah-- setelah berhasil
melalui beberapa halangan dalam penyamaran sang tokoh
ini berhasil menaiki kapal yang akan menuju Tanjung Priok.
Berbagai kejadian yang mendebarkan harus dilaluinya – se-
jak turun kapal di Priok sampai akhirnya sampai di tempat
tujuan. Ternyata juga kerdipan mata persahabatan dengan
penumpang dan pegawai pelabuhan dan kereta api, ia akh-
irnya selamat sampai di Yogyakarta – ibukota Negara Repub-
lik Indonesia-- pada tanggal 3 Januari, 1947.
Keesokan harinya, jam 11.15 ia yang telah berhasil
“menyelundupkan diri” dari negeri Belanda—Dr. Ernest
Francois Eugene Douwes Dekker – diterima dengan
resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Sukarno, yang
didampingi oleh beberapa tokoh nasional, antara lain Wakil
Presiden Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dokter
Radjiman dan lain-lain. Maka begitulah, seakan-akan dalam
mimpi saja masa depan yang membanggakan telah berada
diharibannya.
Maka janganlah heran kalau kemudian ia ikut memainkan
peranan yang berharga dalam gejolak Revolusi Nasional.
Dalam masa kecamuk revolusi ini berbagai peranan
sempat juga dimainkannya --ia pernah diangkat sebagai
Menteri Negara dalam kabinet Sjahrir III, anggota Dewan
BIBLIOGRAFI BERANOTASI KARYA 3
E.F.E DOUWES DEKKER