Page 55 - Flipbook Ernawati
P. 55

51







                       Kaco Kende’       :  Cicci’!!  apakah engkau  sudah memekirkan akibatnya kalau
                                            kita ambil jalan pintas..??
                       Cicci’            :  Semuanya  sudah  ku  pikirkan  matang-matang,  apapun
                                            resikonya akan kita hadapi bersama walaupun nyawa taruhan
                                            nya.
                       Ba’du Samang      :  Pecoai wandi dolo’ mi e’.
                       Kaco Kende’       :  Jadi apakah penyelesaiannya kita harus kawin lari, sipalaiang
                                            atau……………….?!
                       Cicci’            :  Atau  apa……………!!  Langkah  ini  sudah  sewajarnya  kita
                                            tempuh, kitakan berusaha menempuh jalan yang terbaik, tapi
                                            karna hanya peputiq cina lah yang menjadi penghalangnya
                       Puang To’dang     :  Cicci’ buka pintu……………..
                       Cicci’            :  Tunggu apalagi kita harus lari sekarang juga, cepat kaco.
                       Ba’dulu           :  Bagaimana ini kaco’..??
                       Kaco Kende’       :  Yah  apa  boleh  buat.  mua’  kindo  tammelorang  kama’
                                            tammeturu ara’ tammepatuangan besomi dai’ elo pua puatta.
                       Ba’du Samang      :  Cepat Kaco (berlari)
                       Puang Bora’       :  Masiri’ mi tau Puang. Cicci telah minggat dari rumah
                       Puang To’dang     :  Nanaeke  aluppas  mepasiri’,  kemana  pun  engkau,  kamu  tak
                                            kan lepas dari kejaranku.
                       Puang Sorai       :  Eeh  puang  to’dang..!!  perraungoo  mai  jangan  pengecut,
                                            jangan  sembunyikan  anak  ku,  anak  mu  telah  menghasut
                                            putraku
                       Puang To’dang     :  Tidak  tau  malu.  Sebenarnya  saya  yang  harus  bertanya  kau
                                            sembunyikan  dimana  putri  ku,  putramu  telah  melarikan
                                            putriku kurrasiri’.
                       Puang Sorai       :  Oooh…………. Begitu yah apakah kalian kira aku sudi punya
                                            menantu seperti anak gadis mu itu.
                       Puang To’dang     :  Dasar tua bangka….!! Apakah kamu kira juga bahwa kami
                                            sudi punya baisseng seperti kamu,, hah..
                       Puang Sorai       :  Kalian mau bilang apa itu terserah kamu, yang penting kalian
                                            tau, lebih baik putraku mati dari pada punya istri dari anak
                                            seperti kalian. Sekarang aku ingin mencari anakku
                       Puang To’dang     :  Itu lebih baik, karna kapan aku menemukan nya, maka jangan
                                            bermimpi  kamu  akan  menemukan  anak  mu  bernyawa  lagi.
                                            Akan ku cincang dia,
                       Puang Bora’       :  Jelaskan puang tak uasah lagi buang waktu, jangan sampai ank
                                            kita  terjadi  apa-apa.  (melangkah  mengambil  peti  keris)  ”
                                            wattunna missung sossoranna i Kanne” keris itu di cium dan
                                            di masukkan di sarang tempatnya.
                                                           Adegan 3
                       Pengejaran pun terjadi..!! Puang to’dang berangkat bersama pengawalnya. Tidaak
                       bisa di elakan lagi apa yang hendak ingin di hentikan kini telah sirna.
                       Kaco kende’:      :  Cicci… kita istirahat saja di sini, sebentar lagi kita lanjutkan
                                            perjalanan.
                       Ba’du samang      :  Memangnya kita akan kemana….??
   50   51   52   53   54   55   56   57   58