Page 51 - Flipbook Ernawati
P. 51

47







                         Puang Gamma      :  “Anakku.. anakku.. anakku..! (semakin lemah suaranya dan dan
                                             meneteskan air mata).
                         Ka'useng         :  “Selamat tinggal Puang..”!
                         Ka'useng  menuju  ke  pangkuan  ibunya  lalu  berbaring    Puang  Cazdia  memberi
                         isyarat kepada warga untuk melakukan hukuman terhadap Ka'useng, warga saling
                         memandang dan bergerak
                         Koor Warga       :  “Atas  nama  hukum  sebagai  warisan  leluhur  yang  telah
                                             disepakati bersama kami melakukannya”.
                         Warga secara bersama menusukkan tombak ke perut keroyok dan bersimbah darah
                         sejenak menahan perih kemudian nyawanya lepas.
                         Ka'useng meninggal di pangkuan ibunya, Puang Cazdia menatap anaknya yang tak
                         bernyawa  lalu  mengusap  mukanya  walaupun  hatinya  tercabik-cabik  dan  perih
                         menahan sakit namun tetap berusaha tegar.
                         Puang Cazdia     :  Semoga engkau anakku hidupmu damai di alam sana"!
                         Puang  Gamma  yang  sejak  yang  sejak  tadi  mematung  menyaksikan  kejadian  itu
                         mendekati istrinya lalu dibimbing untuk berdiri.
                         Puang Gamma      :  “Kita telah kehilangan Ka'useng tapi keharuman nama kita yang
                                             akan abadi”.
                         Ka'useng diangkat dan di gotong, Puang Cazdia dan Puang Gamma dan seluruh
                         pemeran  berjalan  di  bawa  mayat  kauseng  lalu  berjejer  di  depan  diturunkan  di
                         belakang  pemain.  Setelah  pemain  berjejer  dan  kusen  diturunkan  (simbol
                         dikuburkan) mereka bernyanyi
                         Lagu  :  Nasaua' di alang melullung kaeng lotong mattatangai topole di Walitung
                                   Apamo puti-puti'na to pole di Walitung tuppuang bassi mesa tau angga'na
                                   Pa'dami tuppuang bassi mesa tau angga'na sappe di aya di lolo' bunga
                                   kozda  I'o  diting  bunga  kozda  dao  melo  disullu  mua  tania  tomamea
                                   gambana Tomameapa gambana tamma' topa mangaji marete topa pano
                                   pindang  dazdanna  Pano  pindang  dazdanna  paindo  mesa-mesa  naindo
                                   naung  ku'bur  mengara-gara  Ku'burmo  megara-gara  namaccappu'i
                                   nyawa Nyawa apamo nacappu nyawa tallang dunia Nyawa tallang dunia
                                   saicco dami saccaker-caker dami.
                                                              Selesai

                             Setelah  kamu  menyaksikan  pementasan  drama  oleh  teman  kelompok.
                        Tentukan  mana  pementasan  yang  baik  dan  mana  yang  kurang  baik  beserta
                        alasannya! Tulislah jawabanmu pada lembar terpisah atau buku kerjamu dengan
                        format seperti di bawah ini.
                             Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku
                        yang  dipentaskan  oleh  para  pemainnya,  sesuai  dengan  cerita  yang  disusun
                        sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran
                        sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya lainnya
                        yang sudah ada sebelumnya.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56