Page 7 - Flipbook Ernawati
P. 7

3







                        sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos

                        yang dianut dalam jangka waktu lama. Maka dari itu kearifan lokal tidaklah sama
                        pada  tempat  dan  waktu  yang  berbeda  dan  suku  yang  berbeda.  Perbedaan  ini

                        disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga

                        pengalamannya  dalam  memenuhi  kebutuhan  hidupnya  memunculkan  berbagai
                        sistem pengetahuan baik berhubungan dengan lingkungan maupun sosial. Sebagai

                        salah satu bentuk perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis
                        melainkan berubah sejalan dengan waktu, bergantung dari tatanan dan ikatan sosial

                        budaya yang ada di masyarakat.

                               Sejalan dengan hal tersebut, suku Mandar Provinsi Sulawesi Barat memiliki
                        budaya kearifan lokal tersendiri. Menurut Menurut Rasyid (2016: 7) Unsur-unsur

                        pembentukan kebudayaan lokal Mandar adalah sebagai berikut.
                        a.  Bahasa

                               Bahasa Mandar adalah sarana komunikasi lokal (bahasa daerah Mandar).
                        Bahasa Mandar terbagi beberapa dialek, yaitu dielek Balanipa, Majene, Pamboang,

                        Sendana, Awo' Samakuyu, dan Malunda.

                        b.  Ilmu Pengetahuan
                               Ilmu  pengetahuan  dalam  bahasa  Mandar  diistilahkan  “paqissangang”.

                        Sistem  pengetahuan  masyarakat  Mandar  terbagi  ke  dalam  beberapa  bagian
                        berdasarkan  cabang  ilmu  pengetahuan  radisonal,  misalnya  ilmu  bertani,  ilmu

                        melaut, ilmu membuat/mendirikan rumah, ilmu sebagai dukun, ilmu silat, dan ilmu

                        lainnya.
                        c.  Organisasi Sosial

                               Kebudayaan Mandar menganut pelapisan atau stratifikasi sosial. Pelapisan
                        sosial masyarakat Mandar kuno terbagi atas dua versi yaitu sebelum terbentuknya

                        Tomemmaramaraqdia  dan setelah terbentuknya  Tomemmaramaraqdia. Sebelum

                        terbentuknya  Tomemmaramaraqdia  pengklasifikasian  terbentuk  menjadi  tiga
                        bagian  yaitu  (1)  bawa  tau  (bangsawan),  (2)  Tau  samar  (biasa),  dan  (3)  Batua

                        (golongan  budak).  Sedangkan  setelah  terbentuknya  Tomemmaramaraqdia
                        stratifikasinya, (1) Tomemmaramaraqdia (kelak akan menjadi bangsawan Raja),
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12