Page 288 - modul pelatihan meri
P. 288
model pembelajaran yang sesuai dengan materi. Pada pemilihan
sumber belajar harus yang mudah agar siswa dapat menangkap atau
memahami materi yang diberikan dan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Dari hasil kuisioner mengenai penggunakan teknologi dan
pengetahuan guru dan calon guru bahwa 60% belum
mengintergrasikan teknologi dalam pembelajaran. Guru dan Calon
guru belum menggunakan demia teknologi baik secara visual maupun
audio. Beberapa Guru dan Calon guru sudah bisa mengintergrasikan
tetapi masih belum maksimal. Selain itu ada beberapa yang belum
menggunakan aplikasi atau website belajar offline maupun
online.guru dan calon guru juga belum memanfaatkan platform yang
dapat digunakan untuk kuis berbasis game. Pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia menjadi lebih efesian dan memanfaatkan teknologi
dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra untuk memperoleh respons
positif.
Menggunakan metode problem based learning dalam
pembelajaran efektif terhadap kemampuan siswa. Problem based
learning sama halnya dengan discovery learning yang menekankan
proses pembelajaran keraksentuasi pada masalah kontekstual.
Penggunaan masalah ontekstual berhubungan dengan keadaan dan
dapat membuat siswa membangun pengetahuannya. Lingkungan
yang digunakan untuk kontekstual harus secara rinci dan jelas. Selain
menggunakan metode problem based learing, penulis juga
menggunakan model rash, yang telah mendapatkan nilai reliabilitas
dan validitas. Pada model ini, memlalui winsteps 4.0.1 instrumen
TPACK versi Bahasa Indonesia sesuai dengan validitas konstruk dan
untuk reliabilitas berkategori cukup. Dengan demikian, instrument
penelitian pengukuran TPACK guru dan calon guru dapat dipercaya
dan di gunakan.
280 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis ‘TPACK’