Page 23 - E-MODUL BERBASIS KEARIFAN LOKAL
P. 23

RANGKUMAN



                1. Zat aditif adalah suatu bahan yang sengaja tetambahkan ke dalam

                  produk olahan guna menambah cita rasa, tampilan, warna, atau daya
                  simpan produk tersebut.
                2. Pemberian zat aditif pada makanan bertujuan:

                   a. Untuk mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses
                    pengolahan makanan ada zat gizi yang rusak atau hilang.

                   b. Agar makanan lebih menarik
                   c. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga
                   d. Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet

                   e. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga
                3. Macam-macam Zat Aditif





                4. Pewarna alami diperoleh dari tanaman atau hewan yang berupa pigmen.

                  Pewarna alami aman digunakan pada makanan dan tidak menimbulkan
                  dampak negatif bagi tubuh. Contoh: Kunyit, buah bit, daun suji dan

                  lain-lain.
               5. Pewarna buatan menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil

                  dibandingkan pewarna alami meskipun jumlahnya hanya sedikit. Contoh:
                  Tartrazine (kuning), Hijau FCF, Sunset yellow FCF (orange), dan lain-
                  lain.

               6. Ciri-ciri makanan atau minuman yang mengandung pewarna berbahaya
                  sebagai berikut:

                    1) Berwarna mencolok, cerah dan jika terkena cahaya berpendar
                    2) Jika dikonsumsi, pewarna ini akan menempel pada lidah dan jika
                       terkena kulit susah dihilangkan dengan air.

                    3) Ada sedikit rasa pahit, terutama pada sirop atau limun.
                    4) Timbulnya rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya

                    5) Aromanya tidak alami sesuai makananya.
               7. Penyalahgunaan pewarna berbahaya dapat menggakibatkan iritasi

                  saluran pencernaan, keracunan, kerusakan ginjal, hingga kangker
                  kelenjar getah bening.
   18   19   20   21   22   23   24   25