Page 5 - Bab 1 Konsep Dasar_Neat
P. 5
memungkinkan seseorang menyampaikan informasi audio – visual yang diinginkan. Pada dasarnya
media komunikasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis gagasan yang akan
dikomunikasikan dan tujuan komunikasi. Tidak ada pilihan lain, kompetensi mengomunikasikan
gagasan atau konsep tersebut harus dilakukan melalui presentasi digital sebagai media yang
memungkinkan komunikasi menjadi semakin mudah dan luas, bahkan mendunia. Mempelajari
perangkat digital harus dipandang sebagai upaya penguasaan keterampilan memanfaatkan alat
komunikasi. Kemampuan mengomunikasikan gagasan pada hakikatnya adalah kebutuhan semua
orang. Dengan demikian, kemampuan mengomunikasikan gagasan adalah bagian dari kecakapan
hidup (life skill). Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital bagi siswa SMK merupakan alat
untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui presentasi digital. Dalam fungsinya sebagai
alat, mata pelajaran ini memberikan keterampilan penguasaan alat agar siswa mengetahui
menggunakannya ketika diperlukan. Sebagai alat, mata pelajaran ini memberikan banyak
keterampilan penggunaan alat yang mungkin diperlukan. Bagi siswa kreatif, hanya menggunakan
beberapa alat saja akan menghasilkan banyak karya beragam. Namun bagi siswa yang lain, perlu
beberapa alat lainnya untuk dapat mengomunikasikan gagasannya. Sasaran akhir adalah
mengomunikasikan gagasan dengan BENAR, BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan gagasan
berbentuk karya (produk/layanan) dan berbagi pada orang lain adalah hakikat dari Mata Pelajaran
Simulasi dan Komunikasi Digital: IDE – PRODUK – BERBAGI.
Tugas 1
Bacalah dengan cermat!
JAKARTA - Elias Howe, seseorang yang menemukan dan mematenkan mesin jahit modern di
Amerika. Inovasi dari Howe sudah dipatenkan sejak 1946, ia bertahun-tahun menghabiskan
waktunya untuk mengembangkan mesin dan mengajukan hak atas teknologi yang ia buat.
Dilansir dari Your Dictionary, Howe lahir di Spencer, Mass tempat ayahnya mengoperasikan
grissmil dan sawmill. Pada 1835 Elias kerja di Lowel, tempat produsen mesin kapas dan dua tahun
kemudian ia bekerja sebentar di Cambridge, lalu ke Boston untuk bekerja di pembuatan jam
tangan dan alat ilmiah.
Saat bekerja di toko tersebut, Howe mendengar pemiliknya membahas mengenai kebutuhan dan
masalah dalam pembuatan mesin jahit. Pada 1844 Howe keluar dari pekerjaannya dan mulai bekeja
paruh waktu untuk mendapatkan modal.
Kemudian, ia mencoba membuat mesin jahit dengan bantuan finansial dari ayahnya. Howe berhasil
membuat mesin jahit yang dapat digunakan pada April 1845 dan pada September 1846 ia
mendapatkan paten untuk mesin jahit keduanya. Kunci dari keberhasilannya adalah menempatkan
jarum dekat titik bukan di ujung yang berlawanan seperti biasa. Howe mengirim saudaranya ke
Inggris untuk menjual mesin ketiganya kepada produsen korset, payung, dan sepatu.
Para pemilik pabrik melihat adanya kemungkinan jika mesin jahit dapat menjahit kulit untuk sepatu
maka akan dibeli. Saudaranya meminta Howe datang ke Inggris untuk mengatasi masalah tersebut.
Sekembalinya Howe dari Inggris, ia memukan beberapa produsen yang sedang berkembang di pasar
Amerika untuk mesin jahit. Hal tersebut membuat Howe merasa ini telah melanggar hak patennya.
Akhirnya dalam sebuah tuntutan hukum yang berlangsung dari tahun 1849-1854 Howe memperoleh
biaya lisensi untuk setiap mesin yang diproduksi oleh para pesaingnya. Howe menerima royalti
sebesar 4.000 dolar per Minggu.
Kekayaan Howe hanyalah satu dari keberhasilan mesin jahit. Di 1850-an mesin jahit menjadi
perdagangan utama dan di 1860 sekira 110.000 mesin jahit diproduksi.
Pada akhirnya terjadi kenaikan jumlah pakaian siap pakai dan mesin jahit juga diaplikasikan dalam
pembuatan sepatu.
Sumber: https://techno.okezone.com/read/2018/02/12/56/1858353/kisah-elias-howe-sang-penemu-
mesin-jahit-sejak-1946
Pertanyaan:
1. Apa masalah yang menyebabkan Howe menciptakan mesin jahit?
2. Apa kunci dari keberhasilannya?
3. Inovasi apa yang dilakukan oleh Howe setelah mesin jahit pakaian diproduksi?
4. Apa efek dari teciptanya mesin jahit?
5