Page 32 - Materi Ajar Ekosistem
P. 32
Index (VET). Contoh dari puing-puing yang ditinggalkan oleh gletser yang menyusut
atau aliran lahar vulkanik segar pada Gambar 24. Krakatau merupakan laboratorium
alami, dan satu-satunya pulau yang terdata suksesi ekologinya sejak dari kondisi steril
setelah letusan 1883. Butuh waktu 133 tahun bagi krakatau untuk mengembalikan
kondisi ekologisnya hingga seperti saat ini. Bukan waktu yang singkat memang, tapi
kejadian ini bisa kita jadikan contoh untuk melihat betapa lamanya waktu yang
dibutuhkan sebuah pulau-pulau kecil untuk mengembalikan kondisinya sendiri. Karena
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses suksesi di suatu
pulau. Faktor yang paling berpengaruh yaitu laut. Pulau-pulau kecil dipisahkan oleh
laut yang terkadang berjarak hingga ratusan kilometer. Berbeda dengan pulau besar
atau bahkan benua yang lebih memungkinkan terjadinya suksesi akibat tersebarnya
biji-biji tumbuhan oleh faktor angin, binatang dan juga manusia.
Proses suksesi diawali dengan tumbuhnya jenis
lumut. Lumut-lumut inilah yang menimbulkan
kelembaban dan memungkinkan jenis paku-
pakuan untuk tumbuh setelahnya. Barulah
setelah ini rumput-rumputan mulai tumbuh
dan membentuk semak-semak. Adanya semak-
semak ini kemudian memungkinkan burung
untuk hinggap dan menyebarkan biji-biji
tumbuhan lain. Ada pula penyebaran melalui air
laut yang mendominasi vegetasi pantai, seperti
jenis cemara laut, waru laut, ketapang dan
nyamplung. Perlahan-lahan, terciptalah tanah
hutan muda yang berkelanjutan.
Pada periode ini, tanaman jenis ficus (beringin)
yang merupakan bagian yang sangat penting Gambar 24 Suksesi Primer pada
bagi kehidupan fauna dan juga serangga di Aliran Larva
sekitarnya tumbuh dan berkembang menempati Sumber: Reece et al., 2014
dataran rendah berumput bersama dengan
tanaman hutan sekunder lainnya. Terdapat 25
jenis ficus yang ada di Krakatau, dimana
masing-masing jenis ficus berasosiasi secara
spesifik dengan jenis serangga tertentu. Dari ke
empat pulau-pulau kecil yang ada di gugusan
Krakatau, hanya Pulau Rakata (Krakatau Besar)
yang memiliki perkembangan vegetasi paling
matang tanpa banyak terganggu aktivitas
Gunung Anak Krakatau.
25