Page 73 - Modul Pelatihan Koperasi
P. 73
rasio SHU Bersih terhadap total pendapatan mengacu kepada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.39 Penetapan rasio, nilai, kategori dan skor NPM
Rasio (%) Nilai Kategori Skor
≥ 15 1 Sehat 4
10 ≤ X < 15 2 Cukup Sehat 3
5 ≤ X < 10 3 Kurang Sehat 2
< 5 4 Tidak Sehat 1
Sumber: Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun 2021
2) Efisiensi
Efisiensi dalam koperasi dapat diartikan juga sebagai suatu usaha
pencapaian keuntungan maksimum dengan memperhatikan berbagai kendala
yang ditentukan dalam rapat keputusan anggota (Hendar, 2005) dalam (Wetina,
Foenay, Amtiran, et al., 2021). Penilaian efisiensi koperasi yang digunakan
yaitu rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto. Beban operasi
anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha ditambah beban
perkoperasian yang dikeluarkan untuk aktivitas koperasi. Sedangkan partisipasi
bruto adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari partisipasi anggota
terhadap koperasi dalam waktu tertentu, sebelum dikurangi beban pokok. Dari
dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009. Yang menjelaskan efisiensi adalah kemampuan
koperasi untuk menghemat biaya pelayanan terhadap pendapatan yang
dihasilkan atau terhadap jumlah mitra koperasi yang dapat dilayani. Namun
pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Pengawasan Koperasi Efisiensi Tergabung dalam Aspek Kinerja Keuangan
pada Bagian Evaluasi Kinerja Keuangan, yang dimana efisiensi memiliki
beberapa aspek dalam efisiensi sebagai berikut:
a) Biaya operasional terhadap pendapatan operasional
73

