Page 39 - PHB 2023-2024 FIX_merged
P. 39

2.  Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
                          a.  Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Kelas I, II, IV, dan V
                                    Dalam kurikulum Merdeka, ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan
                              Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif. Asesmen formatif
                              pada pembelajaran dilakukan  untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan
                              pembelajaran.
                                    Setiap satuan  Pendidikan dan pendidik  akan  menggunakan Alur Tujuan
                              Pembelajaran (ATP)  dan  Modul Ajar yang berbeda,  oleh karena itu  untuk
                              mengidentifikasi ketercapaian  tujuan pembelajaran,  pendidik akan  menggunakan
                              kriteria  yang berbeda baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai  dengan
                              karakteristik :
                              1)  Tujuan pembelajaran
                              2)  Aktivitas pembelajaran
                              3)  Asesmen yang dilaksanakan
                                    Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator asesmen
                              suatu tujuan  pembelajaran, yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada
                              tujuan pembelajaran. Capaian belajar dapat diidentifikasi dengan mengidentifikasi
                              ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan
                              kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi
                              pada tujuan pembelajaran dan aktivitas pembelajarannya. Selain itu, peserta didik
                              dapat  melanjutkan  ke kelas di  atasnya sesuai  dengan potret  ketercapaian tujuan
                              pembelajaran.
                                    Kriteria  ketercapaian tujuan pembelajaran  berfungsi untuk  merefleksikan
                              proses pembelajaran dan  mendiagnosis  tingkat penguasaan kompetensi peserta
                              didik agar pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan
                              intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
                                    Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar  minimum
                              yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin berada pada
                              kriteria pencapaian  yang  berbeda,  dengan demikian kriteria  ketercapaian  tujuan
                              pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan
                              tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

                          b.  Penerapan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada kelas III dan VI
                                    Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan merumuskannya secara bersama-
                              sama kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dicantumkan
                              dalam  Dokumen I dan bersifat  dinamis, artinya  memungkinkan  mengalami
                              perubahan  sesuai dengan perkembangan proses  pembelajaran. KKM  dituliskan
                              dalam bentuk  angka (bilangan bulat) dengan rentang  0 –  100. Penentuan KKM
                              muatan pelajaran merupakan kewenangan pendidik yang disetujui di tingkat satuan
                              pendidikan melalui rapat dewan guru.

                              1) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sprititual dan Sikap
                                      Pelaksanaan penilaian kompetensi spiritual dan sikap dilakukan oleh guru
                                 PPKn dan  Agama untuk  dilaporkan kepada  wali  kelas yang selanjutnya dapat
                                 dijadikan sebagai laporan penilaian. Secara umum, pelaksanaan penilaian sikap
                                 sama dengan penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus
                                 menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,


                                                                                                      30
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44