Page 58 - Teknologi dan Komunikasi Untuk Pengurangan Risiko Bencana
P. 58
(MAMA) yang digunakan untuk peralatan pembuatan peta risiko bencana, data
survey sebelum dan sesudah kejadian LiDAR menjadikan peta risiko bencana
bencana gempa bumi/tsunami. yang dibuat lebih akurat dengan skala
yang lebih kecil.
LiDAR adalah
teknologi Gedung
penginderaan jauh Operation EWS
yang menggunakan Berteknologi
sinar laser untuk Teknologi LiDAR juga Tinggi
mengukur jarak
dan pergerakan dipergunakan untuk
yang tepat di suatu Mendukung
lingkungan, secara menilai bahaya dan InaTEWS beroperasi
bencana seperti aliran bantuan IDRIP
real time. dengan baik, dengan
Teknologi LiDAR lahar, tanah longsor, BMKG membangun
juga dipergunakan Gedung Pusat
untuk menilai bahaya dan banjir. Multi Hazard Early
dan bencana seperti Warning System
aliran lahar, tanah di Jakarta dan
longsor, dan banjir. Pemetaan LiDAR Bali. Gedung yang dibangun tersebut
dari udara telah menjadi alat yang sangat akan menjadi lokasi penempatan High
berharga untuk membuat model elevasi Performance Computing (HPC) sehingga
digital permukaan bumi. LiDar udara perlu disiapkan ruangan server yang
bekerja dengan menggunakan pemindai dilengkapi dengan fasilitas pendukung
LiDAR yang dipasang di pesawat seperti precision air conditioning (PAC)
(biasanya helikopter atau Unmanned yang optimal karena melibatkan sistem
Aerial Vehicle (UAV) sering disebut drone. komputasi yang sangat besar, kemudian,
Kombinasi drone dan LiDAR menurut IBM, perangkat kelistrikan yang stabil, jaringan
mampu melakukan model pemetaan tiga network yang bagus, keamanan yang
dimensi (3D) yang akurat yang akurat di baik, dan pemadam kebakaran (fire
berbagai permukaan medan/tanah. Dalam suspension).
TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
56 UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA

