Page 86 - Teknologi dan Komunikasi Untuk Pengurangan Risiko Bencana
P. 86

belum  terintegrasi  dengan  baik  dalam     dan  GSM untuk memastikan komunikasi
                  pusat pengendalian  operasi bencana          yang  stabil, juga  peningkatan kapasitas
                  (Pusdalops  PB) yang ada di kabupaten.       SDM Pusdalops  untuk mengelola  dan
                  Selain itu, terdapat tantangan teknis terkait   menyebarkan  informasi peringatan  dini
                  dengan stabilitas sinyal dan keterbatasan    dengan  lebih  efisien.  Kerapatan  sirine
                  sumber daya manusia di Pusdalops             akan memperluas jangkauan.
                  untuk menangani  dan menyebarluaskan
                  informasi dengan cepat.                      DKMS Sebagai Pengumpul
                                                               Pengetahuan
                  Melalui  IDRIP,   BNPB,     dan   BPBD
                  mencoba memperkuat sistem peringatan         Begitu banyaknya  ragam bencana  di
                  dini di Manggarai Barat  dengan cara         Indonesia, serta banyaknya pemangku
                  mengintegrasikan      teknologi    sirine    kepentingan  terkait bencana sehingga
                  dan alat komunikasi  penunjang.  Hasil       membutuhkan  koordinasi  yang efektif
                  analisis dalam kajian berjudul “Analisis     antara  berbagai  pemangku  kepentingan
                  Penerapan Penguatan Sistem Diseminasi        serta   penggunaan      teknologi    dan
                  Informasi dan Peringatan  Dini  Tsunami      pengetahuan  yang  tepat  waktu.  Maka,
                  di Kabupaten  Manggarai  Barat” sistem       manajemen pengetahuan atau knowledge
                  peringatan    dini  diperkuat    dengan      management (KM) kebencanaan menjadi
                  teknologi LoRaWAN,  yang mendukung           sangat  penting.  Sistem  ini  berfungsi
                  komunikasi  jarak jauh dengan jaringan       mengelola  pengetahuan  kebencanaan
                  yang lebih handal. Model ini dapat menjadi   dari pencegahan hingga pemulihan guna
                  referensi dalam memperkuat sistem di         mengurangi risiko dan dampak bencana.
                  Kabupaten  Manggarai  Barat, terutama        KM  adalah  suatu  proses  yang  meliputi
                  dalam hal pemilihan teknologi yang tepat     penciptaan, pengumpulan,  pembagian,
                  dan integrasi antara berbagai sistem         penggunaan,        dan      pengelolaan
                  komunikasi  untuk memastikan informasi       pengetahuan  yang ada dalam suatu
                  peringatan  dini dapat diterima dengan       organisasi  atau  institusi.  Tujuan  utama
                  cepat dan akurat oleh masyarakat.            KM  adalah  untuk  memastikan  bahwa
                                                               pengetahuan  yang ada dapat digunakan
                  Hasil   feasibility  study  menunjukkan      secara    efektif  dalam    pengambilan
                  penguatan sistem peringatan dini dilakukan   keputusan  yang  mendukung  kebijakan
                  dengan memilih lokasi sirine yang optimal,   strategis dan operasional. Dalam konteks
                  penerapan  teknologi  yakni LoRaWAN          kebencanaan,     KM    bertujuan   untuk















            TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI                                  SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
        84  UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91