Page 58 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 58

terdapat sejumlah  daerah  yang sedang
                                                               berstatus waspada  dan  awas. Untuk itu,
                                                               kontribusi  dan partisipasi  semua pihak
                                                               termasuk perempuan untuk mengurangi
                                                               risiko dan memperkuat mitigasi  bencana
                                                               yang inklusif sangatlah diperlukan.

                                                               Bahwa    risiko  yang    dihadapi   oleh
                                                               perempuan,  anak perempuan,  laki-laki,
                                                               maupun  anak laki-laki  tidaklah  sama.
                                                               Respons  masing-masing  terhadap  risiko
                                                               bencana yang ada pun berbeda. Itulah
                                                               mengapa aspek gender harus dibicarakan
                                                               dalam    upaya    penggurangan     risiko
                                                               bencana.

                                                               Ada banyak kajian yang menyimpulkan
                                                               bahwa  dalam  konteks bencana  dan
                  Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi         perubahan iklim, perempuan menghadapi
                  Sulawesi  Tenggara,  Suharno, mewakili       risiko  yang lebih  tinggi  karena  peran-
                  Sekda Sulteng, menjelaskan bahwa             peran tradisional yang diampunya. Akibat
                  pengarusutamaan        gender       telah    dampak perubahan  iklim, misalnya,
                  digaungkan  oleh pemerintah provinsi         perempuan  harus  berjalan  semakin
                  guna  mendorong  kesempatan  yang            jauh untuk  mendapatkan air bersih bagi
                  sama bagi  laki-laki  dan perempuan          keluarga.  Ketika level  air laut naik dan
                  dalam berpartisipasi  dan mendapat           penduduk kehilangan rumah, perempuan
                  manfaat dari  pembangunan.  Intervensi       menjadi lebih rentan mengalami kekerasan
                  pemerintah    dalam    pengarusutamaan       seksual. Perempuan dari keluarga miskin,
                  gender    dilakukan   melalui   program      termasuk para janda, kesulitan membeli
                  maupun penerbitan aturan dan kebijakan       kebutuhan dasar seperti air dan makanan,
                  guna mengurangi kesenjangan. Dalam           serta kesulitan mengakses bantuan untuk
                  kaitannya dengan risiko bencana dan          membangun rumah kembali. Dalam posisi
                  perubahan  iklim, Suharno mengatakan         tersebut,  penyintas bencana perempuan
                  bahwa di Provinsi Sulawesi  Tenggara         menjadi rentan untuk dieksploitasi.















            PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN:                      SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
        56
            KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63