Page 24 - Literasi sang Nakhoda_Kity Karenisa.pdf
P. 24

Sejak pelayaran pertama ke Sibolga, aku menjadi                     Bapak, kami kehabisan bekal di
           nakhoda kapal dagang. Perjalanannya tidak selalu                  kapal. Saya ingin bertemu dengan
           semulus perjalanan pertama. Banyak pengalaman                       kepala kampung di sini. Di mana
                  menarik aku alami sebagai nakhoda.                                      rumahnya?













                                            Kita terpaksa turun di
                                              Kepulauan Nias ini.


                                                                             Sebentar, Bapak.
                                                                             Akan saya antar
                                                                              Bapak ke sana.
                                                                             Bapak perlu saya
                                                                               karena kepala
                                                                              kampung tidak
                                                                              bisa berbahasa
                                                                                  Melayu.

                                                          Kepala kampung mengatakan akan mengabulkan
                                                          permintaan Bapak. Orang-orang kampung akan
                                                      menyiapkan aneka sayur dan lauk untuk bekal di kapal.


















                   Ini rumah
           kepala kampung di Pulau
                 Uwa-Uwa ini.                  Terimalah beberapa lempeng
                                                    tembakau ini sebagai
                                                      pembayarannya.

                                                                                     Dalam
                                                                                     perjalanan,
                                                                                     kesan-kesan
                                                                                     itu kutulis.

















                                                           18
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29