Page 15 - E-SUPLEMEN PADA MATERI PENCEMARAN AIR 2022_TYA DANIELA
P. 15
E-SUPLEMEN PENCEMARAN AIR
C. Penggunaan Zat Warna
Gambar 6.Pewarna Sintetis
Sumber: Dokumen Pribadi
Zat warna sudah dikenal di Timur Tengah, India, dan Timur jauh (China) sejak
ribuan tahun sebelum masehi. Pada umumnya, zat warna berasal dari daun, kulit, akar,
bunga, atau dari sari binatang. Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat dalam
suatu cahaya sempurna bewarna putih. Gabungan zat organik tidak jenuh dengan
kromofor merupakan molekul zat warna yang berperan sebagai pembawa warna dan
auksokrom sebagai pengikat warna dengan serat. Zat organik tak jenuh pada umumnya
berasal dari senyawa aromatik dan derivatifnya (benzene, toluen, xilen, naftalena, dan
antrasena.), fenol dan derivatifnya (fenol, orto/meta/para kresol), senyawa yang
mengandung nitrogen seperti piridin, kinolin, dan korbazolum. Selanjutnya gugus yang
menyebabkan molekul menjadi bewarna disebut gugus kromofor. Fenomena warna
terjadi akibat adanya beberapa zat warna yang hanya dapat menyerap beberapa panjang
gelombang warna tertentu, sehingga yang tampak adalah warna dengan panjang
gelombang yang dapat terserap oleh suatu zat pewarna tersebut. Sejak adanya ilmu kimia
modern, penemuan zat warna organik maupun anorganik yang disintesa menghasilkan
warna-warni yang tak terhitung jumlahnya. Zat pewarna yang biasa digunakan dalam
industri tekstil dibedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis.
1. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah zat warna alami (pigmen) yang berasal dari tumbuhan,
hewan, dan sumber mineral. Zat pewarna alam selain aman dan ramah lingkungan
8