Page 51 - BUKU AJAR SKRIPSI
P. 51

Idul  Adha,  permintaan  ngarak  memasuki  musim  sepi.  Mereka
               menyebutnya bulan kapit atau bulan kejepit.

                    Setiap  kesenian  mempunyai  pengelolaan  masing-masing.  Kalau
               kendang  juga  Petan  Wewe  yang  milik  seluruh  masyarakat
               pengelolaanya  diberikan  kepada  dua  sampai  tiga  orang  yang  dipilih.

               Sementara  Ubrug  milik  pribadi.  Begitupun  dengan  Jaipongan  yang
               menyatu dengan ubrug. Pada awalnya hanya ada satu kelompok ubrug
               di Perisen bernama Harum Mekar. Peralatannya secara pribadi dimiliki

               Sahari.  Pementasan  ubrug  ini  disi  pelawak  popular  bernama  Cantel.
               Saat  ini  Sahari  masih  bertahan  dengan  ubrugnya  namun  dengan
               pelawak  yang  kurang  popular.  Dua  kelompok  ini  masih  eksis  di  dunia
               hiburan. Masing-masing kelompok memiliki penggemarnya sendiri.





















                                                Gambar 2.8 Kesenian Debus

                                          Sumber. Pinterest https://pin.it/7oAv6TJ
                    Tarif  ubrug  Cantel  saat  ini  dibandrol  Rp.  5  juta  dengan  personil
               sekira  30  orang.  Bandingkan  dengan  petan  wewe  yang  bisa
               mengerahkan 50 personil dengan tariff Rp. 1.5 juta (tarif untuk kampung

               sekitar).  Porsi  lengkap  arak-arakan  petan  wewe  secara  berturut-turut
               dari depan ke belakang adalah petan wewe, kendang patingtung, iring-
               iringan  becak,  rudat,  iring-iringan  becak  dan  diakhiri  dengan  terbang.

               Namun untuk porsi minimal umumnya hanya menurnunkan petan wewe
               beserta kendang saja.

















                                                                                                         35
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56