Page 37 - Misteri Telaga Warna
P. 37

Minggu  demi minggu  kandungan  Ratu  Purbamanah

            makin  membesar.  Atas  anjuran  para  dayang,  permaisuri
            itu  rajin berjalan-jalan  pada  pagi  hari. Kata  para dayang,

            berjalan-jalan pagi dapat mempermudah proses kelahiran.
            Karena itu, hampir setiap pagi Gusti Ratu rajin berjalan-jalan

            mengelilingi taman istana bersama sang Prabu.

                  Pada usia kehamilannya yang kesembilan bulan lebih
            seminggu, Ratu  Purbamanah mengeluh perutnya sakit.

            Malam itu bertepatan dengan malam purnama. Sang Prabu
            yang mendapat keluhan itu pun tak tahan. Apalagi ia melihat

            sang permaisuri juga terus merintih.

                  “Mungkin ini sudah saatnya melahirkan,”  pikir sang
            Prabu. Karena itu, ia lalu minta para dayang untuk memanggil

            paraji (dukun beranak). Tidak lama kemudian paraji itu pun
            datang. Setelah paraji datang, sang Prabu keluar dari kamar

            permaisurinya. Ia tidak tahan mendengar rintihan istrinya
            itu.  Karena  itu,  ia  memutuskan  untuk  menunggu  di luar

            kamar.

                  Dengan bantuan paraji itu, tepat pada pukul dua belas
            malam sang permaisuri melahirkan. Tangis bayi yang baru
            dilahirkan itu segera memecah kesunyian. Suaranya nyaring

            hingga terdengar dari luar kamar. Sang Prabu pun bergegas

            masuk untuk melihat bayinya.
                  “Sudah lahir, Mak?” tanya sang Prabu kepada paraji itu.


                                         30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42